KOMPAS.com — Perusahaan pertambangan dan metalurgi global yang berpusat di Prancis Eramet menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan generasi muda serta memperkuat kapasitas petani lokal di Maluku Utara.
Komitmen itu dihadirkan melalui dua inisiatif utama yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.
Dua program tersebut adalah beasiswa Eramet Beyond yang bekerja sama dengan Yayasan Kitong Bisa serta studi wanatani (agroforestri) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Chief Executive Officer (CEO) Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan bahwa kontribusi sosial perusahaan diarahkan untuk menciptakan dampak jangka panjang bagi masyarakat.
“Kami percaya bahwa kontribusi sosial harus menciptakan perubahan jangka panjang, baik melalui pendidikan generasi muda maupun pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat. Proyek-proyek ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Baudelet dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/5/2025).
Program beasiswa Eramet Beyond sudah berjalan selama enam bulan. Saat ini, 42 mahasiswa dari Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi dengan rincian masing-masing daerah 14 orang mendapatkan beasiswa ini untuk menempuh pendidikan tinggi.
Menariknya, lebih dari separuh penerima beasiswa merupakan perempuan. Hal ini mencerminkan komitmen Eramet terhadap inklusi dan pemberdayaan perempuan dalam bidang pendidikan.
Selain dukungan biaya penuh, peserta juga mendapatkan pelatihan soft skill serta pendampingan belajar.
CEO Kitong Bisa Foundation Miraldo Jeftason Sinaulan mengapresiasi komitmen Eramet dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan Indonesia bagian timur.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk mengakses pendidikan tinggi yang layak,” ujarnya.
Dukung ekonomi lewat agroforestri
Selain pendidikan, Eramet juga mengambil langkah nyata dalam mendukung sektor ekonomi masyarakat melalui studi agroforestri di Tidore dan Ternate, Maluku Utara. Langkah ini dilakukan bersama mitra lokal, ClassM.
Studi awal yang dilakukan pada Juli 2024 memetakan potensi pengembangan rantai pasok pala berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan pendapatan 300 petani lokal secara berkelanjutan hingga 2026. Adapun fokus dari pengembangan ini diarahkan pada potensi ekspor global.
Eramet secara konsisten mendukung sektor ekonomi masyarakat melalui studi agroforestri di Tidore dan Ternate, Maluku Utara.Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, studi lanjutan dijadwalkan pada 2025. Studi ini akan menilai kelayakan ekonomi dan model bisnis yang digunakan serta menentukan mitra implementasi lokal yang paling tepat.
Secara keseluruhan, melalui kepemilikan saham minoritas di perusahaan patungan PT Weda Bay Nickel (WBN), Eramet telah memberikan kontribusi sebesar hampir 427,4 juta euro atau sekitar Rp 8,1 triliun kepada ekonomi lokal pada 2024.
Angka tersebut mencerminkan dampak positif yang luas terhadap pembangunan ekonomi di wilayah operasionalnya. Kegiatan operasional perusahaan juga telah mendukung terciptanya puluhan ribu lapangan kerja langsung bagi masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, WBN juga aktif dalam berbagai program sosial yang menyasar bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Pada 2024, program-program tersebut telah menjangkau lebih dari 61.000 penerima manfaat.
Di bidang pendidikan, WBN menjalankan program penguatan kapasitas guru sekolah menengah di desa-desa lingkar tambang. Perusahaan juga memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada 41 siswa sekolah menengah atas (SMA) di bidang teknik dengan 61 persen penerima merupakan remaja putri.
Melalui langkah-langkah tersebut, Eramet dan mitranya terus menunjukkan komitmen terhadap pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan di Indonesia.