Advertorial

Lewat Beasiswa dan Studi Wanatani, Eramet Perkuat Komitmen Sosial di Indonesia Timur

Kompas.com - 27/05/2025, 09:11 WIB

KOMPAS.com — Perusahaan pertambangan dan metalurgi global yang berpusat di Prancis Eramet menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan generasi muda serta memperkuat kapasitas petani lokal di Maluku Utara.

Komitmen itu dihadirkan melalui dua inisiatif utama yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.

Dua program tersebut adalah beasiswa Eramet Beyond yang bekerja sama dengan Yayasan Kitong Bisa serta studi wanatani (agroforestri) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Chief Executive Officer (CEO) Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan bahwa kontribusi sosial perusahaan diarahkan untuk menciptakan dampak jangka panjang bagi masyarakat.

“Kami percaya bahwa kontribusi sosial harus menciptakan perubahan jangka panjang, baik melalui pendidikan generasi muda maupun pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat. Proyek-proyek ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Baudelet dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/5/2025).

Program beasiswa Eramet Beyond sudah berjalan selama enam bulan. Saat ini, 42 mahasiswa dari Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi dengan rincian masing-masing daerah 14 orang mendapatkan beasiswa ini untuk menempuh pendidikan tinggi.

Menariknya, lebih dari separuh penerima beasiswa merupakan perempuan. Hal ini mencerminkan komitmen Eramet terhadap inklusi dan pemberdayaan perempuan dalam bidang pendidikan.

Selain dukungan biaya penuh, peserta juga mendapatkan pelatihan soft skill serta pendampingan belajar.

CEO Kitong Bisa Foundation Miraldo Jeftason Sinaulan mengapresiasi komitmen Eramet dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan Indonesia bagian timur.

“Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk mengakses pendidikan tinggi yang layak,” ujarnya.

Dukung ekonomi lewat agroforestri

Selain pendidikan, Eramet juga mengambil langkah nyata dalam mendukung sektor ekonomi masyarakat melalui studi agroforestri di Tidore dan Ternate, Maluku Utara. Langkah ini dilakukan bersama mitra lokal, ClassM.

Studi awal yang dilakukan pada Juli 2024 memetakan potensi pengembangan rantai pasok pala berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan pendapatan 300 petani lokal secara berkelanjutan hingga 2026. Adapun fokus dari pengembangan ini diarahkan pada potensi ekspor global.

Eramet secara konsisten mendukung sektor ekonomi masyarakat melalui studi agroforestri di Tidore dan Ternate, Maluku Utara.Dok. Eramet Eramet secara konsisten mendukung sektor ekonomi masyarakat melalui studi agroforestri di Tidore dan Ternate, Maluku Utara.

Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, studi lanjutan dijadwalkan pada 2025. Studi ini akan menilai kelayakan ekonomi dan model bisnis yang digunakan serta menentukan mitra implementasi lokal yang paling tepat.

Secara keseluruhan, melalui kepemilikan saham minoritas di perusahaan patungan PT Weda Bay Nickel (WBN), Eramet telah memberikan kontribusi sebesar hampir 427,4 juta euro atau sekitar Rp 8,1 triliun kepada ekonomi lokal pada 2024.

Angka tersebut mencerminkan dampak positif yang luas terhadap pembangunan ekonomi di wilayah operasionalnya. Kegiatan operasional perusahaan juga telah mendukung terciptanya puluhan ribu lapangan kerja langsung bagi masyarakat sekitar.

Tak hanya itu, WBN juga aktif dalam berbagai program sosial yang menyasar bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Pada 2024, program-program tersebut telah menjangkau lebih dari 61.000 penerima manfaat.

Di bidang pendidikan, WBN menjalankan program penguatan kapasitas guru sekolah menengah di desa-desa lingkar tambang. Perusahaan juga memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada 41 siswa sekolah menengah atas (SMA) di bidang teknik dengan 61 persen penerima merupakan remaja putri.

Melalui langkah-langkah tersebut, Eramet dan mitranya terus menunjukkan komitmen terhadap pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau