Advertorial

Lewat Desa BRILiaN, BRI Dorong Usaha Camilan di Lereng Gunung Merapi Jadi Produk Oleh-oleh Unggulan

Kompas.com - 27/05/2025, 12:58 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ekosistem desa melalui program pemberdayaan Desa BRILiaN.

Salah satu desa binaan yang menunjukkan capaian positif dari implementasi program tersebut adalah Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Desa yang masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN pada 2023 itu memiliki letak geografis yang strategis, yakni di lereng Gunung Merapi dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di sisi utara.

Dengan luas sekitar 14.300 meter persegi (m2), Desa Hargobinangun menjadi penghubung antara kawasan wisata alam dan sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat.

Salah satu usaha UMKM Slondok Renteng Pak Mul menjadi bagian dari ekosistem Desa BRILiaN.

UMKM milik Purwanto tersebut menunjukkan perkembangan sebagai produsen camilan tradisional dengan produk andalan berupa slondok yang berbahan dasar singkong. Produk ini kini menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Kelurahan Hargobinangun.

Selain slondok, usaha tersebut juga memproduksi keripik enthik, camilan lain yang digemari sebagai teman bersantai maupun buah tangan wisatawan.

“Usaha ini awalnya dirintis kakek saya pada dekade 1960-an, lalu diteruskan orangtua. Saya sendiri mulai terlibat setelah lulus SMA pada 2008,” ujar Purwanto dalam siaran pers, Selasa (27/5/2025).

Produk camilan tersebut dipasarkan melalui jaringan reseller yang mengambil langsung dari lokasi produksi, kemudian disalurkan ke berbagai pusat oleh-oleh di Yogyakarta dan Jateng.

Selain itu, produk Slondok Renteng Pak Mul juga tersedia bagi konsumen yang datang langsung ke lokasi.

Sejak ditetapkan sebagai bagian dari program Desa BRILiaN, Desa Hargobinangun mencatatkan peningkatan signifikan dalam kunjungan wisatawan yang berdampak langsung pada penjualan produk UMKM lokal.

Purwanto mengatakan bahwa sejak desanya menjadi Desa BRILiaN, jumlah wisatawan yang berkunjung pun meningkat.

“Hal ini terasa dampaknya ke penjualan karena produk kami memang dibeli sebagai oleh-oleh. Kami juga sudah menggunakan QRIS BRI untuk mempermudah transaksi,” jelasnya.

Keunggulan program Desa BRILiaN

Adapun program Desa BRILiaN dikembangkan untuk membangun desa yang tangguh, produktif, dan berdaya saing melalui penguatan pada empat aspek utama.

Pertama, Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai motor penggerak ekonomi desa.

Kedua, digitalisasi dalam bentuk penerapan produk dan aktivitas keuangan berbasis teknologi.

Ketiga, sustainability, yakni mendorong desa agar mampu membangun secara berkelanjutan.

Keempat, innovation yang menumbuhkan budaya kreatif dalam menciptakan solusi berbasis potensi lokal.

Usaha Slondok Renteng Pak Mul berkembang dalam ekosistem pemberdayaan desa. Perkembangan ini didukung oleh instansi pemerintah dan lokasi usaha yang termasuk dalam program Desa BRILiaN yang diinisiasi BRI.

Kini, usaha tersebut mampu mencatatkan omzet puluhan juta rupiah per bulan. Pendapatan ini digunakan untuk menunjang operasional produksi serta kebutuhan sehari-hari.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan, program Desa BRILiaN merupakan inisiatif yang strategis dan berdampak.

“Desa BRILiaN merupakan program strategis BRI dalam menciptakan ekosistem ekonomi desa yang inklusif, berdaya saing, dan berbasis potensi lokal,” jelasnya.

Hendy mengatakan, melalui pendekatan digitalisasi dan penguatan kapasitas pelaku usaha, BRI ingin memastikan setiap desa binaan mampu memberikan dampak ekonomi yang nyata dan berkelanjutan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau