Advertorial

Hadir Lebih Mencekam, Waktu Maghrib 2 Siap Meneror Layar Lebar

Kompas.com - 03/06/2025, 13:50 WIB

KOMPAS.com - Film Waktu Maghrib 2 tayang serentak di seluruh bioskop Tanah Air mulai Rabu (28/5/2025) setelah trailer-nya diluncurkan pada April 2025.

Film tersebut diproduksi Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Kebon Studio ini. Gope T Samtani dan Sidharta Tata menjadi sutradara dan produser.

Waktu Maghrib 2 menjanjikan pengalaman sinematik yang lebih mencekam, atmosfer yang lebih gelap, dan ketegangan yang lebih intens.

Film tersebut memperluas mitologi horor yang pertama kali dikenalkan lewat Waktu Maghrib (2023) melalui kehadiran sosok jin Ummu Sibyan.

Seperti diketahui, Ummu Sibyan dikenal sebagai sosok jin yang kerap dikaitkan dengan gangguan terhadap anak-anak dan wanita hamil.

Sosok tersebut dipercaya kerap mengganggu manusia saat adzan Maghrib berkumandang. Hal ini membuat banyak orangtua melarang anak-anaknya keluar saat magrib untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sidharta Tata mengungkapkan, Waktu Maghrib 2 menghadirkan cerita yang lebih dalam dan atmosfer lebih gelap.

Selain ketakutan personal, film tersebut juga menampilkan baimana teror bisa menyebar dan mengikat satu desa dalam ketakutan.

“Kami menghadirkan elemen horor yang lebih sinematik dengan dukungan pemain muda berbakat,” kata Sidharta dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/6/2025).

Sebagai informasi, Waktu Maghrib 2 dibintangi Omar Daniel, Anantya Kirana, Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsyi, Muzakki Ramdhan, Sadana Agung, Nopek Novian, Bagas Pratama Saputra, dan Fita Anggriani,

Film tersebut mengisahkan kembalinya jin Ummu Sibyan yang kini meneror Desa Giritirto. Sekelompok anak tanpa sadar membangkitkan malapetaka saat mereka mengutuk teman-temannya seusai pertandingan bola di waktu maghrib. Satu per satu diburu di tengah hutan oleh kekuatan tak kasat mata yang lebih jahat dari sebelumnya.

Pemeran utama film tersebut, Anantya Kirana, membagikan pengalamannya saat memerankan Wulan. Gadis berusia 15 tahun itu mengaku, Waktu Maghrib 2 memberikan pengalaman yang menantang sekaligus seru. Saat adegan kerasukan, ia berubah dari anak biasa menjadi sosok yang menyeramkan.

“Aku banyak latihan fisik dan ekspresi dengan bantuan coaching dari Mas Tata. Penggunaan sling saat beradegan juga jadi pengalaman pertama yang sangat berkesan,” kata Anantya.

Waktu Maghrib 2 tayang dengan durasi yang padat dan narasi yang memikat. Selain jump scare, film ini juga membangun ketegangan yang tak putus sejak awal hingga akhir.

Adegan kerasukan yang melibatkan puluhan anak akan menjadi daya tarik bagi pecinta film horor lokal. Film ini cocok untuk penonton yang menginginkan cerita berakar pada budaya dan mitos Indonesia.

Jangan lewatkan film Waktu Maghrib 2 di bioskop seluruh Indonesia mulai Rabu. Anda dapat cek Instagram, Twitter, TikTok, dan YouTube @rapifilm untuk mendapatkan informasi terkini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau