Advertorial

Waspada Modus Penipuan Kartu Fisik Palsu, Ini Cara Aman Gunakan E-Wallet

Kompas.com - 05/06/2025, 21:50 WIB

KOMPAS.com – Kemajuan teknologi digital dan layanan keuangan berbasis elektronik semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, mulai dari pembayaran melalui QRIS, transfer antarbank lewat ponsel, hingga berbagai fitur dompet digital (e-wallet) yang praktis digunakan sehari-hari.

Namun, peningkatan penggunaan layanan digital juga meningkatkan risiko kejahatan siber. Berbagai modus penipuan muncul dan menyasar pengguna yang belum memiliki pemahaman mendalam mengenai keamanan keuangan digital.

Salah satu modus penipuan yang kini marak terjadi adalah penawaran kartu fisik e-wallet, termasuk yang mengatasnamakan GoPay ataupun GoPayLater.

Mengutip dari pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (5/6/2025), pihak GoPay tidak pernah meluncurkan kartu fisik untuk bertransaksi menggunakan GoPay ataupun GoPayLater.

Jadi, penawaran kartu fisik merupakan bentuk penipuan yang mengincar data pribadi agar oknum bisa membobol akun dan melakukan transaksi. Pihak GoPay menegaskan bahwa layanan keuangan hanya dapat diakses melalui aplikasi GoPay dan Gojek.

Hindari modus penipuan berkedok kartu fisik

Penipuan yang sedang marak terjadi berupa penawaran kartu fisik e-wallet biasanya menyebar lewat media sosial, e-mail, atau pesan instan.

Pelaku menawarkan kartu fisik dengan berbagai klaim keunggulan dan mengarahkan korban untuk mengisi formulir atau mengklik tautan tertentu. Tautan tersebut didesain untuk mencuri informasi pribadi, seperti PIN dan kode OTP. Bahkan, tautan ini juga bisa mengarahkan korban untuk mengakses akun e-wallet milik mereka.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk tidak tergiur dengan tawaran yang tidak resmi dan segera melaporkan jika menerima pesan mencurigakan yang mengatasnamakan penyedia layanan e-wallet.

Untuk melindungi diri dari kejahatan digital, masyarakat disarankan untuk menerapkan langkah-langkah berikut.

  1. Gunakan PIN yang kuat dan tidak mudah ditebak. Hindari kombinasi seperti tanggal lahir atau angka berulang.
  2. Rutin mengganti PIN dan kata sandi demi keamanan tambahan.
  3. Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk kepada pihak yang mengaku dari perusahaan resmi.
  4. Waspada terhadap tautan mencurigakan, termasuk iklan promo yang tidak jelas sumbernya.
  5. Lindungi data pribadi, seperti nomor KTP, alamat e-mail, nomor ponsel, dan data sensitif lain.

Sejumlah langkah keamanan tersebut merupakan upaya penting bagi pengguna e-wallet untuk terhindar dari kejahatan digital.

Literasi digital, termasuk lewat edukasi mengenai perlindungan data pribadi, juga menjadi kunci utama agar tidak mudah terjebak oleh berbagai modus yang terus berkembang.

Dengan terus mengikuti informasi dari sumber resmi dan membiasakan perilaku digital yang aman, masyarakat dapat memanfaatkan layanan teknologi dengan optimal tanpa mengorbankan keamanan data pribadi.

Pemahaman dan kewaspadaan menjadi kunci agar transformasi digital benar-benar membawa manfaat, bukan celah bagi pelaku kejahatan siber.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau