Advertorial

Kisah Guru TK di Saparua, Pertahankan Sekolah Gratis Berkat Dukungan PNM

Kompas.com - 11/06/2025, 10:47 WIB

KOMPAS.com - Menjadi guru di pulau kecil bukan perkara mudah. Namun, bagi Selly, perempuan asal Pulau Saparua, Maluku, menjadi pendidik anak-anak adalah panggilan hati. 

Meski di tengah keterbatasan fasilitas dan tantangan ekonomi, semangat Selly untuk mempertahankan sekolah kecilnya tak pernah padam. 

Ia membuka sekolah TK Sintiche secara gratis dan mengajar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. 

Tak hanya mengajar, Selly juga berjuang sendiri membiayai operasional sekolah. 

Di tengah keterbatasan dana serta minim dukungan, ia memutuskan membuka warung kecil demi tetap dapat membayar kebutuhan operasional sekolah, membeli perlengkapan belajar, serta membayar upah pengajar.

“Ada masa di mana saya hampir menyerah. Namun saya pikir, kalau berhenti, anak-anak ini mau sekolah di mana?” ujar Selly dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (5/6/2025).

Berkenalan dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi titik balik keberlanjutan hidup dan sekolahnya. 

Pada 2022, PNM hadir di Pulau Saparua sebagai satu-satunya pembiayaan yang dapat dijangkau oleh ibu-ibu prasejahtera. 

Berkat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), Selly mendapatkan akses modal dan pelatihan usaha. 

Ia pun mulai berjualan makanan dan kebutuhan rumah tangga. Perlahan ia dapat mengumpulkan penghasilan tambahan untuk menopang biaya sekolah.

Kini, usaha Selly makin berkembang. Tak hanya bisa mempertahankan sekolahnya, ia juga menampung anak-anak nasabah PNM Mekaar lainnya untuk bersekolah. 

Semangat Selly pun menular dari satu pulau kecil ke hati banyak orang.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar yang peduli dengan sekitar. 

Arief percaya bahwa setiap langkah kecil para ibu dapat menjadi lompatan besar bagi keluarga, lingkungan dan masa depan.

“Terima kasih telah menjadi inspirasi, perjuangan Ibu Selly adalah semangat bagi kami. PNM akan terus berupaya hadir, menemani, mendampingi, dan membuka akses pembiayaan dan pemberdayaan bagi perempuan tangguh yang selama ini sulit mendapat kesempatan,” ujar Arief.

Kisah Selly adalah satu dari banyak cerita di balik program PNM yang menguatkan perempuan-perempuan Indonesia untuk terus maju. 

Sejatinya, di balik peran seorang guru di pulau terpencil, ada kekuatan besar yang dapat mengubah masa depan anak-anak Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau