Advertorial

Perkuat Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp 69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur UMKM

Kompas.com - 13/06/2025, 13:40 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pengusaha usaha mikro kecil menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi BRI untuk memperluas akses pembiayaan produktif sekaligus memperkuat peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sepanjang Januari hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 69,8 triliun, atau setara dengan 39,89 persen dari total alokasi tahunan sebesar Rp 175 triliun yang ditetapkan pemerintah.

Dalam periode tersebut, penyaluran KUR BRI telah menjangkau sekitar 8,29 juta debitur UMKM.

Dari sisi distribusi penyaluran, mayoritas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BRI sekitar 63,31 persen—dialokasikan ke sektor produksi.

Sektor itu mencakup bidang pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan lainnya.

Di antara sektor-sektor tersebut, pertanian mencatatkan penyaluran terbesar, yakni mencapai Rp 30,63 triliun atau sekitar 43,88 persen dari total KUR.

Besarnya penyaluran tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Secara khusus, pemerintah juga fokus mendorong sektor yang berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan sektor riil yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Kinerja penyaluran pada tahun berjalan ini turut memperkuat rekam jejak BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia.

Secara historis, jika diakumulasikan sejak 2015 hingga Mei 2025, total penyaluran KUR oleh BRI telah mencapai Rp 1.327 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 44,26 juta debitur.

Hal tersebut semakin menegaskan konsistensi serta kontribusi nyata BRI dalam mendorong pertumbuhan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan, penyaluran KUR tidak hanya bertujuan memperluas akses pembiayaan yang inklusif, tetapi juga diharapkan memberi dampak ganda (multiplier effect) bagi masyarakat.

“Penyaluran KUR merupakan bagian dari upaya perseroan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya dalam siaran pers, Jumat (13/6/2025).

Hendy menjelaskan, program KUR menjadi motor penggerak yang mampu memperkuat kemandirian usaha, menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pernyataan tersebut semakin menegaskan peran BRI dalam memperkuat sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan.

Mengutip publikasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI pada November 2024, kehadiran KUR sebagai program kredit bersuku bunga rendah juga terbukti mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi secara makro.

Selain itu, KUR juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja baru. Hal ini selaras dengan hasil riset BRIN pada 2023 bahwa setiap 1 debitur KUR dapat menyerap tiga tenaga kerja baru.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau