KOMPAS.com – Menjawab maraknya kejahatan siber di tengah meningkatnya penggunaan perangkat Android di Indonesia, PT Mastersystem Infotama Tbk meluncurkan aplikasi keamanan digital AmanTerus di Kopitagram, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/6/2025).
Langkah tersebut menjadi upaya strategis perusahaan dalam melindungi masyarakat dari serangan siber yang semakin kompleks.
Berdasarkan laporan Google yang dirilis pada 2023, sebanyak 89 persen penduduk Indonesia menggunakan sistem operasi Android. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pemasangan aplikasi berbahaya (potentially harmful apps/PHA) tertinggi melalui Google Play Store.
Direktur PT Mastersystem Infotama Tbk Lintar Wardana mengatakan, tren tersebut menunjukkan betapa rentan masyarakat terhadap celah keamanan digital.
Menurut Lintar, tak sedikit masyarakat yang tidak menyadari bahwa file yang terlihat biasa saja dapat menjadi ancaman besar bagi keamanan digital mereka.
“Itulah yang melatarbelakangi lahirnya AmanTerus. Kami ingin memberikan sistem perlindungan yang tidak hanya mendeteksi, tetapi juga memberikan informasi jelas dan tindakan lanjut yang mudah dilakukan pengguna,” ujar Lintar dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, 16/6/2025).
Peluncuran aplikasi keamanan digital AmanTerus di Jakarta, Jumat (13/6/2025). Aplikasi ini dirancang untuk melindungi perangkat Android dari aplikasi berbahaya dan situs mencurigakan secara real-time. Solusi keamanan yang ringan dan efektif
AmanTerus dikembangkan sebagai solusi proteksi yang menyasar pengguna Android secara langsung.
Aplikasi tersebut tidak hanya bertugas mendeteksi ancaman, tetapi juga mendorong pengguna untuk melakukan tindakan lanjut secara mandiri. Berbekal teknologi lokal, aplikasi ini dirancang ringan sehingga tidak membebani kinerja ponsel dan mengganggu koneksi internet.
Dibangun oleh talenta lokal, AmanTerus bahkan telah menorehkan prestasi internasional dengan memenangkan Cisco Partner Innovation Challenge 2024 untuk kawasan Asia Pasifik, Jepang, dan China (APJC), khususnya wilayah ASEAN.
General Manager Automation and Networking PT Mastersystem Infotama Tbk Ardi Haris mengatakan, dengan pemanfaatan dua fitur utama tersebut, masyarakat lebih tenang dalam menggunakan perangkat Android, baik saat membuka pesan, menjelajahi internet, maupun mengunduh aplikasi.
“Kami percaya bahwa perlindungan digital bukan lagi sekadar opsi, tapi sudah menjadi kebutuhan,” kata Ardi.
Untuk diketahui, AmanTerus mengandalkan dua fitur utama, yaitu App Protection dan Web Protection.
Fitur App Protection bertugas mendeteksi aplikasi berbahaya yang sudah terpasang di perangkat, baik melalui pemindaian otomatis maupun manual.
Jika ditemukan aplikasi mencurigakan, pengguna akan menerima informasi rinci tentang jenis malware dan sumber aplikasinya, disertai tombol uninstall langsung.
Menariknya, fitur tersebut juga dapat mengidentifikasi penyalahgunaan Accessibility Service, layanan yang sering dimanfaatkan oleh peretas untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh secara diam-diam.
Sementara itu, Web Protection bekerja sebagai pengawas aktivitas daring pengguna. Fitur ini akan memberikan peringatan ketika pengguna mengakses situs atau alamat IP yang terindikasi berbahaya.
Sistem pemantauan itu berjalan secara real-time. Pengguna juga dapat melakukan pemeriksaan keamanan secara manual dengan memasukkan URL atau IP address tertentu.
Atasi kesenjangan sistem keamanan
Lebih lanjut, Ardi menjelaskan, AmanTerus juga melengkapi perlindungan yang belum sepenuhnya disediakan oleh sistem keamanan bawaan Android.
“Ada beberapa malware yang tidak dapat terdeteksi oleh Google Play Protect, tetapi bisa dideteksi oleh AmanTerus,” jelasnya.
Hal itu menunjukkan bahwa AmanTerus tidak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai inovasi strategis yang dapat menambal celah keamanan siber yang selama ini luput dari perhatian pengguna maupun penyedia sistem.
Adapun aplikasi AmanTerus menyasar pengguna Android dari berbagai usia, mulai dari remaja yang aktif di media sosial (medsos), pekerja yang mengandalkan aplikasi mobile, hingga orangtua yang kerap menerima pesan spam dan file mencurigakan.
Melalui peluncuran tersebut, pihaknya berharap, AmanTerus dapat menjadi bagian penting dari kehidupan digital masyarakat Indonesia.
Dengan menawarkan keamanan real-time, deteksi malware otomatis, dan perlindungan menyeluruh tanpa mengorbankan privasi, AmanTerus hadir sebagai lini pertahanan digital yang relevan dan dibutuhkan di tengah era serangan siber yang makin canggih.
“Kami percaya bahwa perlindungan digital bukan lagi sekadar opsi, tapi sudah menjadi kebutuhan,” kata Ardi.