KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas dan menembus pasar global melalui berbagai inisiatif pembinaan berkelanjutan. Dukungan tersebut mencakup akses pasar, pelatihan, hingga fasilitas promosi.
Salah satu mitra binaan yang menunjukkan capaian positif dari pembinaan ini adalah BeeMa Honey, produsen madu artisan premium yang kini mulai menjangkau pasar internasional.
Dirintis sejak 2017, BeeMa Honey kini resmi berbadan hukum sebagai Perseroan Terbatas pada 2019.
Nama BeeMa terinspirasi dari tokoh Bima dalam kisah pewayangan Jawa, yang merepresentasikan nilai kejujuran, integritas, dan kepercayaan.
Pemilik BeeMa Honey Fransisca Natalia Widowati mengatakan, kolaborasi BeeMa Honey dengan BRI telah membuka banyak peluang untuk pengembangan usahanya.
“Kami pertama kali berhubungan dengan BRI melalui kegiatan UMKM Expo(RT) pada 2019 dan saat itu masuk 10 besar kategori makanan siap ekspor. Sejak saat itu kami rutin diundang dalam pameran yang difasilitasi BRI dan produk kami beberapa kali dibeli oleh BRI untuk dijadikan cenderamata,” ujar Fransisca dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/6/2025).
Fransisca dan tim BeeMa Honey saat memantau sarang lebah. Usaha kecil yang dimulai dari semangat dan kejujuran ini kini dipercaya pasar internasional.Mengusung merek BeeMa Honey dan BeeMa Wellness, pelaku UMKM ini memproduksi madu mentah berkualitas tinggi dari berbagai jenis lebah termasuk lebah budidaya, lebah hutan, dan lebah Trigona atau lebah tanpa sengat.
Seluruh produk yang dihasilkan telah tersertifikasi Halal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), NKV, serta HACCP, dan telah melalui proses pengujian laboratorium terakreditasi untuk menjamin mutu dan keamanan konsumsi.
Salah satu pencapaian terbaru BeeMa Honey adalah partisipasinya dalam FHA Food & Beverage 2025 di Singapura pada 8-11 April 2025.
Dalam ajang tersebut, BeeMa Honey memperkenalkan produk unggulannya kepada audiens internasional dan berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra strategis.
BeeMa Honey juga telah dipercaya oleh pelaku industri hospitaliti, termasuk sejumlah hotel berbintang di Singapura.
Fransisca menambahkan, respons pengunjung terhadap produk BeeMa Honey di ajang tersebut sangat positif.
“Banyak yang tidak menyangka bahwa Indonesia bisa menghasilkan madu yang istimewa dengan cita rasa yang tidak kalah, bahkan lebih baik dari madu-madu negara lain. Dengan maraknya isu pemalsuan madu, banyak masyarakat meragukan keasliannya. Setelah mencoba BeeMa Honey, mereka mendapatkan banyak pencerahan dan jatuh cinta pada madu dari Indonesia,” terangnya.
Kisah BeeMa Honey menunjukkan bahwa akses yang tepat dan pendampingan yang konsisten dapat mendorong UMKM lokal untuk menembus pasar global.
Pencapaian ini merupakan bukti nyata kolaborasi antara pelaku usaha dan BRI mampu meningkatkan daya saing UMKM secara berkelanjutan.
Pada kesempatan sama, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan komitmen BRI dalam membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang menyeluruh dan berorientasi global.
Hendy mengatakan, capaian BeeMa Honey menjadi cerminan dari bagaimana daya saing UMKM tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk semata.
Dukungan yang komprehensif, mulai dari pembiayaan, peningkatan kapasitas usaha hingga konektivitas pasar global, menjadi faktor kunci dalam mendorong UMKM untuk naik kelas.
“BRI berkomitmen membangun ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi agar semakin banyak UMKM Indonesia dapat go global dan berkontribusi di pentas ekonomi dunia,” kata Hendy.