Advertorial

BRI Dinobatkan sebagai Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia Versi Forbes Global 2000 Tahun 2025

Kompas.com - 18/06/2025, 10:42 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menorehkan pencapaian internasional yang membanggakan dengan menempati peringkat ke-349 dari 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia yang masuk daftar Forbes Global 2000 – The World’s Largest Companies 2025.

Capaian itu menjadikan BRI sebagai perusahaan publik terbesar dengan peringkat tertinggi di Indonesia dalam daftar tersebut.

Forbes Global 2000 merupakan ajang pemeringkatan tahunan yang kini memasuki edisi ke-23.

Penilaian dilakukan berdasarkan empat metrik utama, yaitu pendapatan (sales), laba, aset, dan nilai pasar (market value).

Dikutip dari publikasi resmi Forbes, meski dunia masih diliputi ketidakpastian geopolitik serta dampak kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), keempat indikator tersebut tetap mencetak rekor baru pada 2025.

Sebanyak 2.000 perusahaan yang masuk Forbes Global 2000 pada 2025 mencatatkan total pendapatan tahunan sebesar 52,9 triliun dollar AS, laba 4,9 triliun dollar AS, aset 242,2 triliun dollar AS, dan kapitalisasi pasar 91,3 triliun dollar AS.

Dalam laporan Forbes, BRI menunjukkan kinerja positif dengan pendapatan mencapai 16,07 miliar dollar AS, laba 3,8 miliar dollar AS, aset 123,83 miliar dollar AS, dan nilai pasar 33,48 miliar dollar AS. Angka ini memperkuat posisi BRI di panggung internasional.

Pencapaian tersebut menunjukkan konsistensi dan daya saing tinggi BRI sebagai lembaga keuangan yang terus bertumbuh dan bertransformasi di global.

Menanggapi pencapaian BRI di tingkat internasional, Direktur Utama (Dirut) BRI Hery Gunardi mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh insan BRILiaN atau karyawan BRI dan seluruh nasabah setia BRI.

“Pencapaian ini kami dedikasikan untuk seluruh insan BRILiaN atau karyawan BRI karena telah memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan, sehingga BRI mampu tumbuh berkelanjutan,” ungkapnya melalui siaran pers, Rabu (18/6/2025).

Hery juga menyampaikan terima kasih kepada para nasabah yang senantiasa menggunakan dan menikmati produk serta layanan BRI.

Menurutnya, pencapaian tersebut menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam menjaga fundamental kinerja di tengah tantangan dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

“Pengakuan ini tentu menjadi penyemangat bagi kami untuk terus bertransformasi dan berinovasi menghadirkan layanan kelas dunia bagi seluruh nasabah, khususnya masyarakat Indonesia,” jelas Hery.

Hadapi tantangan global

Terkait ketidakstabilan ekonomi global, Hery menegaskan bahwa transformasi BRI menuju universal banking merupakan jawaban atas kondisi tersebut.

“BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tetapi juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar di seluruh lapisan masyarakat”, tegasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan laman resmi Forbes, selain BRI di peringkat ke-349 dunia (peringkat 1 di Indonesia), terdapat 11 perusahaan Indonesia lain yang masuk dalam daftar Forbes Global 2000 – The World’s Public Companies 2025.

Perusahaan Indonesia yang masuk daftar tersebut, antara lain Bank Mandiri di peringkat 408, Bank Central Asia (BCA) peringkat 482, Telkom Indonesia peringkat 1.003, dan Bank Negara Indonesia (BNI) peringkat 1.064.

Perusahaan lainnya antara lain Bayan Resources di peringkat 1.220, Amman Mineral Internasional peringkat 1.436, Chandra Asri Petrochemical peringkat 1.685, Adaro Energy Indonesia peringkat 1.912, DCI Indonesia peringkat 1.923, Adaro Andalan Indonesia peringkat 1.986, dan Lippo Karawaci peringkat 1.998.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau