Advertorial

BI Provinsi Bali dan Kemen Ekraf Gelar Gen Matic 2025, Dorong Generasi Muda Jadi Motor Ekonomi Kreatif Digital

Kompas.com - 18/06/2025, 16:19 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali dan platform digital Lynk.ID menggelar pelatihan Generasi Melek Teknologi (Gen Matic) 2025 di Gedung Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengembangkan talenta digital dan sekaligus mendorong kewirausahaan berbasis teknologi. Dengan demikian, generasi muda bisa semakin berperan sebagai motor ekonomi kreatif digital.

Gen Matic 2025 dibuka langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. Kegiatan juga dihadiri oleh Sekretaris Menteri Ekonomi Kreatif Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemen Ekraf M Neil El Hilman, dan jajaran pimpinan Kemen Ekraf lain.

Unsur pimpinan Bank Indonesia yang hadir, yaitu Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan dan Advisor Kantor Perwakilan BI Bali Indra Gunawan Sutarto.

Butet Linda Panjaitan mengatakan, BI Bali memberikan perhatian khusus terhadap generasi muda pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam sub-sektor ekonomi kreatif dengan fokus pada peningkatan kapasitas dan digitalisasi melalui pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi akses pasar digital.

Berkembangnya UMKM digital, kata Butet, akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Bali dan sejalan dengan upaya mewujudkan Bali Pulau Digital.

BI menilai, generasi muda memiliki peran strategis sebagai motor penggerak utama ekonomi kreatif. Maka dari itu, penguatan kompetensi dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Untuk mendukung UMKM Go Digital dan Go Global, Bank Indonesia aktif mendorong UMKM memanfaatkan instrumen pembayaran digital seamless yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal. Hal ini tidak hanya mempermudah pembayaran transaksi, tetapi juga memperluas akses pasar UMKM,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (18/6/2025).

Kolaborasi penguatan ekraf

Menteri Ekonomi Kreatif turut memberikan apresiasi atas sinergi antara Kemen Ekraf dan BI dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional.

Menurutnya, pengembangan ekonomi kreatif berperan strategis karena memiliki potensi besar dalam pembangunan ekonomi nasional berbasis inovasi dan teknologi.

“Gen Matic diharapkan mampu mencetak talenta digital yang tidak sekadar menjadi user platform digital, tetapi juga aktor utama dalam ekosistem industri digital Indonesia,” ungkapnya.

Penyelenggaraan Gen Matic 2025 merupakan menjadi bagian dari program prioritas pemerintah dalam pengembangan industri kreatif sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RJPMN 2025–2029. Perpres ini menetapkan Bali sebagai salah satu wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional.

Diikuti 250 peserta

Pelatihan Gen Matic 2025 diikuti oleh sekitar 250 peserta. Mayoritas peserta berasal dari kalangan generasi milenial dan Gen Z dengan karakteristik digital savvy.

Para peserta dibekali pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas diri agar mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif, tidak sekadar sebagai pengguna.

Sejumlah narasumber dari Bank Indonesia, Lynk.ID, Sekolah Bisnis Online (SBO), dan NR House dihadirkan dalam pelatihan tersebut.

BI menyampaikan dua materi, yakni “Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Perlindungan Konsumen” oleh Laksono Kurniadi serta “Keuangan Inklusif” oleh Erwin Yosua Kurniawan Sihombing.

NR House memberikan materi “Strategi Pemasaran Produk Digital dengan Meta Ads”. Sementara, SBO memberikan pelatihan “Cara Menemukan Keterampilan Diri yang Sesuai dengan Market Digital”.

Kemudian, Lynk.ID memberikan materi “Optimalisasi Produk Digital” yang dilengkapi praktik pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan pemasaran.

Sepanjang sesi, peserta Gen Matic 2025 menunjukkan antusiasme tinggi mengikuti materi hingga akhir sesi kegiatan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau