Advertorial

Dapat Modal dari BRI, UMKM Katering Ini Suplai 3.356 Makanan Sehari untuk Program MBG

Kompas.com - 19/06/2025, 11:02 WIB

KOMPAS.com PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program-program yang berpihak kepada masyarakat.

Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah dukungan terhadap pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Dukungan ini dirasakan langsung oleh Wiwin Agustina, pemilik katering Dapur Ibu di Kecamatan Tanjung Raja.

Sejak dipercaya menjadi mitra dapur untuk program MBG, Wiwin menjalankan peran penting di balik layar, yakni menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi setiap hari bagi siswa di 14 sekolah.

“Sejak 13 Januari 2025, usaha kami dipercaya sebagai dapur percontohan dan mulai menyuplai makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kecamatan Tanjung Raja,” ujar Wiwin dalam siaran pers, Kamis (19/6/2025).

Ia mengatakan bahwa setiap hari, total penerima manfaat program MBG mencapai 3.356 siswa dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA.

Meski telah merintis usaha katering sejak 2015, menjadi mitra dalam program pemerintah merupakan pengalaman baru baginya.

Perempuan yang juga aktif sebagai anggota Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) itu menuturkan bahwa tingginya permintaan serta ketatnya standar kualitas dan higienitas yang ditetapkan pemerintah menjadi tantangan tersendiri.

Kondisi tersebut menuntut kesiapan dapur secara menyeluruh, mulai dari sarana sanitasi yang memadai, peralatan memasak berkapasitas besar, hingga pengemasan makanan sesuai standar.

Sebagai bentuk keseriusannya mengikuti program, Wiwin pun melakukan berbagai penyesuaian operasional yang membutuhkan pembiayaan tambahan.

“Waktu itu, kami ditunjuk untuk maju jadi mitra dapur. Bagaimana pun, kami harus melengkapi semua persyaratan yang ditentukan Badan Gizi Nasional (BGN),” terangnya.

Padahal, kata dia, Dapur Ibu awalnya hanya merupakan dapur rumahan. Untuk bisa menjalankan program tersebut, Wiwin harus menyiapkan dana terlebih dahulu.

Untungnya, sejak awal merintis usaha, ia sudah menjaga kedisiplinan dan membangun rekam jejak yang baik sebagai nasabah pembiayaan BRI.

Kedisiplinan tersebut memudahkan Wiwin dalam memperoleh akses permodalan saat membutuhkan dukungan tambahan.

Dukungan dari BRI membuat usahanya semakin stabil, terlebih dengan aliran pesanan yang konsisten dari program MBG. Akses permodalan ini juga memungkinkan proses produksi berjalan berkelanjutan.

Saat ini, Dapur Ibu telah mempekerjakan sekitar 50 orang, di mana 47 di antaranya khusus menangani penyediaan makanan untuk program MBG.

Wiwin memastikan seluruh tenaga kerja direkrut dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, sebagai bentuk pemberdayaan komunitas lokal.

Bahkan, ketika kebutuhan akan pasokan makanan meningkat, ia tak ragu membuka peluang kerja bagi warga setempat yang membutuhkan.

“Bisa dibilang, kami saling memberdayakan satu sama lain demi menggerakkan ekonomi warga sekitar,” tutur Wiwin .

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa dukungan BRI berupa akses pembiayaan untuk program MBG merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan, khususnya melalui pemberdayaan sektor UMKM.

“Program MBG tidak semata-mata soal pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga tentang membuka akses bagi pelaku ekonomi lokal untuk berkembang,” ujarnya.

Agustya menambahkan, BRI terus berperan aktif memastikan para pelaku UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program MBG dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau