KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sukses menggelar BCA Data Conference 2025 perdana di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Acara ini dihadiri 400 nasabah yang mengikuti rangkaian sesi diskusi panel.
Mengusung “Ignite the Future with AI”, konferensi tersebut menjadi wujud nyata komitmen BCA dalam mendorong kesiapan berbagai sektor industri menghadapi perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).
Presiden Direktur BCA Hendra Lembong menyampaikan, AI telah memberi dampak nyata dan membuka peluang di berbagai industri. Hal ini menjadi tantangan yang perlu disikapi dengan cermat dan bijaksana.
“(Oleh karena itu,) BCA Data Conference 2025 (hadir) mempertemukan beragam pemikiran, pengalaman, dan visi strategis di bidang teknologi dari berbagai kalangan, baik praktisi maupun pengambil kebijakan,” ujar Hendra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/6/2025).
BCA Data Conference 2025 menghadirkan beragam topik strategis, mulai dari strategi implementasi solusi AI, perkembangan regulasi dan aspek legal penggunaan AI di Indonesia, hingga pendekatan perusahaan dalam membangun solusi AI yang bertanggung jawab, etis dan transparan.
Narasumber konferensi tersebut berasal dari lintas sektor, baik pemerintah maupun swasta.
Beberapa di antaranya adalah Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kementerian Komunikasi dan Digital RI Aju Widya Sari, Head of SEA Google Cloud Data Analytics Specialist Arifin Iskandar, Technology Director Microsoft Indonesia Panji Wasmana, serta Digitalization Head Petrosea Sudarto Unsurlany.
Selain pembicara dari luar, praktisi internal BCA juga turut berbagi pengalaman, seperti Vice President (VP) of Data Management BCA Adhitya Bhaswara, VP of Data Management BCA Suwandi, dan Assistant Vice President (AVP) of Data Management BCA Timotius Nico.
Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono berharap, BCA Data Conference 2025 tidak sekadar membahas potensi bisnis AI, tetapi juga menyoroti signifikansi AI Governance.
Ia menilai, etika, regulasi, serta kebijakan yang tepat merupakan fondasi utama untuk memastikan pemanfaatan AI dilakukan secara bertanggung jawab.
“Kami berharap, forum ini bisa menjadi awal dari langkah besar bersama dalam menjawab tantangan era digital yang kian kompleks," kata Armand.
Adopsi AI beretika
BCA sendiri secara aktif mengadopsi teknologi AI dalam berbagai lini operasionalnya dengan mengedepankan prinsip etika dan kepatuhan regulasi.
BCA Data Conference 2025, Dorong Industri Terapkan AI Secara Etis. Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono membuka BCA Data Conference 2025 yang berlangsung di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (10/6). Konferensi ini menjadi wujud komitmen perseroan untuk meningkatkan kesiapan lintas sektor industri dalam menyikapi kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). BCA Data Conference 2025 mengangkat isu penting terkait AI Governance, yang menjadi fondasi bagi penggunaan AI yang bertanggung jawab.Pemanfaatan AI dilakukan mulai dari pengelolaan pengisian ulang ATM dan CRM, prediksi kebutuhan stok EDC dan thermal paper, hingga sistem fraud detection untuk mendeteksi potensi kecurangan secara dini.
Inovasi berbasis AI lain juga diterapkan pada layanan Digital Valuation for Collateral Appraisal (DIVA). Inovasi ini memanfaatkan machine learning untuk mempercepat proses penilaian agunan secara real-time.
Untuk meningkatkan pengalaman nasabah, Virtual Assistant Chat Banking (VIRA) dihadirkan dengan memanfaatkan teknologi Natural Language Processing (NLP) untuk memahami percakapan nasabah dalam bahasa sehari-hari.
Di sisi keamanan, teknologi biometrik berbasis AI juga diintegrasikan pada aplikasi myBCA dan proses verifikasi pembukaan rekening digital.
Berkat inovasi tersebut, BCA meraih sejumlah penghargaan bergengsi, seperti Best Data Governance in Banking Digital Services dari DataGovAI Summit, Expo & Awards 2018, serta inovasi DIVA di ajang Brandon Hall Group Excellence in Technology Awards 2024.