Kabar imipas

Menteri Imipas Resmikan 30 Unit Autogate di Bandara Kualanamu

Kompas.com - 24/06/2025, 21:12 WIB

KOMPAS.com - Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemeriksaan Imigrasi di Bandara Internasional Kualanamu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto meresmikan pengoperasian 30 autogate di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (24/6/2025).

Peresmian tersebut sekaligus menjadikan Bandara Kualanamu yang berlokasi di Medan sebagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) kelima di Indonesia yang mengimplementasikan perangkat autogate.

Sebelumnya, autogate telah dioperasikan di TPI Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Banten, Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Pelabuhan Internasional Harbour Bay di Batam, serta Bandara Internasional Juanda di Surabaya.

Agus mengatakan, upaya tersebut merupakan komitmen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memberikan pelayanan keimigrasian yang optimal serta meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan proses Imigrasi di Bandara Internasional Kualanamu Medan.

Autogate sangat membantu proses pemeriksaan imigrasi sehingga lebih efektif dan efisien, hanya butuh 10-15 detik per per orang,” ujar Agus dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Agus melanjutkan, meskipun prosesnya sangat cepat, pemeriksaan dengan autogate ini tetap aman karena sudah menggunakan teknologi termutakhir yang terintegrasi dengan sistem cekal bahkan Interpol.

“Tak hanya warga negara Indonesia (WNI), autogate juga dapat digunakan oleh orang asing yang memiliki paspor elektronik dan eVisa Indonesia,” jelas Agus.

Pasang 30 autogate

Untuk diketahui, dari total 30 autogate yang dipasang, sebanyak 20 unit ditempatkan di kedatangan internasional dan 10 unit lagi ditempatkan di keberangkatan internasional.

Pengoperasian autogate Bandara Kualanamu dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan.

Dari total 30 autogate yang dipasang, sebanyak 20 unit ditempatkan di kedatangan internasional dan 10 unit lagi ditempatkan di keberangkatan internasional. Pengoperasian autogate Bandara Kualanamu dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan.

Adapun rerata-rata angka perlintasan keberangkatan dan kedatangan di Bandara Kualanamu mencapai sekitar 6.700 perlintasan per hari atau 194.000 perlintasan per bulan.

Sementara itu, jumlah penerbangan di Bandara Kualanamu dalam periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 6.750 penerbangan. Dengan demikian, rata-rata penerbangan setiap bulan mencapai 1.350 atau sekitar 45 penerbangan per hari.

Saat ini, Bandara Kualanamu melayani penerbangan internasional ke Malaysia, Singapura, Thailand serta Arab Saudi pada musim haji.

Agus menambahkan, posisi Kota Medan dengan letak geografis yang berdekatan dengan Selat Malaka menjadi lokasi yang sesuai untuk perluasan pengoperasian autogate.

Kota Medan juga merupakan pusat berbagai kegiatan, baik perekonomian, pemerintahan, dan perdagangan untuk wilayah Sumatera Utara bahkan di Pulau Sumatera.

“Dengan menggabungkan kecepatan, kenyamanan, dan keamanan, sistem ini diharapkan bisa meningkatkan kepuasan penumpang terhadap layanan keimigrasian sekaligus memperkuat pengawasan dalam perlintasan orang,” kata Agus.

PMI Lounge

Pada kesempatan tersebut, Agus juga meresmikan pekerja migran Indonesia PMI Lounge. Ruang tunggu khusus untuk para pekerja migran yang akan berangkat bekerja ke luar negeri.

Gubernur Sumatera Utara M Bobby Afif Nasution mengapresiasi program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Terutama, dalam rangka meningkatkan layanan keimigrasian terhadap masyarakat.

“Ini merupakan pelayanan yang sangat luar biasa kepada masyarakat yang akan menggunakan fasilitas (autogate) Bandara Kualanamu. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan atas program yang sangat luar biasa, program ini tentunya juga akan menunjang fasilitas bandara kualanamu,” ujar Bobby.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau