KOMPAS.com — Merek es krim cokelat, halocoko, berpartisipasi dalam Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), dari Jumat (20/6/2025) sampai Minggu (22/6/2025).
IIHF 2025 merupakan pameran produk halal berskala internasional yang menampilkan beragam produk lokal dan internasional. Ajang ini juga menjadi platform bagi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk mendorong sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).
Senior Brand Manager halocoko Business Unit Viona menjelaskan, partisipasi halocoko dalam ajang tahunan bergengsi tersebut bertujuan memperkuat posisi sebagai pelopor di kategori es krim cokelat halal di Indonesia.
Mengusung tema "Es Krim Cokelat Halal, Rasanya Nasional," halocoko menyapa ribuan pengunjung dari berbagai komunitas halal di seluruh Indonesia.
"Sebagai merek es krim pertama di Indonesia yang secara khusus fokus pada subkategori es krim cokelat, halocoko menjawab kebutuhan pasar akan produk es krim yang autentik, berkualitas, dan relevan dengan selera masyarakat Indonesia," ujar Viona dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).
Viona menambahkan, produk es krim cokelat halocoko telah tersedia di berbagai kota besar, seperti Lombok, Makassar, Balikpapan, Pekanbaru, Jambi, Lhokseumawe, Meulaboh, Medan, dan Jabodetabek. Perusahaan akan terus memperluas distribusinya ke berbagai wilayah di Indonesia. Masyarakat kini dapat membeli produk halocoko di warung-warung terdekat.
"Kami ingin masyarakat mengenal halocoko tidak hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena nilainya sebagai produk halal, terjangkau, dan selaras dengan pilihan hidup yang bersih, aman, dan penuh keberkahan. Melalui Halal Fest, kami ingin hadir lebih dekat dan menguatkan hubungan dengan komunitas halal di seluruh Indonesia," tutur Viona.
Selama tiga hari pameran, booth halocoko menghadirkan berbagai aktivitas interaktif, seperti pembagian es krim gratis, serta interaksi langsung dengan maskot halocoko yang menghibur pengunjung dari berbagai kalangan.
Selain itu, halocoko juga membuka kesempatan kemitraan bagi reseller dan distributor, yang pendaftarannya dapat diakses melalui linktr.ee di profil Instagram @halocoko.icecream atau situs web resmi halocoko.
BPJPH dorong sertifikasi halal bagi UMK
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan atau akrab disapa Babe Haikal menyampaikan, sertifikasi standar kehalalan akan meningkatkan daya saing UMK di pasaran. Bahkan, hal ini dapat mengantar produk menembus pasar ekspor.
"Saya tegaskan, sertifikat halal ini bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga menjadi nilai tambah secara ekonomi yang memperkuat daya saing dan dibutuhkan dalam ekspansi bisnis ke pasar yang lebih luas, termasuk internasional," kata Babe Haikal.
Untuk mendukung hal tersebut, BPJPH menyatakan siap membagikan 10.000 sertifikat halal gratis kepada pelaku UMK melalui pendampingan resmi selama IIHF 2025. Pembagian sertifikat gratis ini merupakan wujud dukungan BPJPH terhadap para pelaku UMK halal.
Sebagai informasi, IIHF 2025 menampilkan berbagai produk halal dari puluhan pelaku usaha besar, menengah, hingga kecil dan mikro yang telah bersertifikat halal.
Sejumlah Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) turut hadir, seperti LPH Mutu Harmoni Internasional, LPH LPPOM, LPH ID Survey, serta LPH ESQ. Sementara, LP3H yang terkonfirmasi dalam IIHF adalah LP3H ESQ dan LP3H Ikatan Pesantren Indonesia.
Peserta dari luar negeri, seperti Korea Selatan, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Malaysia, dan India juga hadir di IIHF 2025. Menurut BPJPH, selama tiga hari diselenggarakan, festival ini diperkirakan menarik 24.000 pengunjung.
"Itulah alasan kami mengundang dan telah disambut baik para pelaku usaha internasional. Oleh karena itu, sayang jika kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pegiat usaha kita untuk memperkenalkan produknya di pasar global dengan memanfaatkan tenant atau booth yang masih tersedia," ucap Babe Haikal.
Menurut Babe Haikal, IIHF 2025 juga diarahkan untuk mempercepat peningkatan peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) yang secara rutin dilaporkan oleh DinarStandard melalui State of the Global Islamic Economy (SGIE).