Advertorial

Di Fortune Southeast Asia 500, BRI Jadi Institusi Keuangan Nomor 1 di Indonesia

Kompas.com - 30/06/2025, 11:17 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.

Dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 2025, BRI menempati peringkat pertama di antara seluruh bank dan institusi keuangan asal Indonesia, serta menduduki posisi keempat di kategori finansial se-Asia Tenggara.

Adapun secara keseluruhan, BRI berada di peringkat ke-14 dari 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.

Capaian itu menempatkan BRI sejajar dengan korporasi papan atas kawasan, bahkan melampaui beberapa nama besar, seperti SEA dan Singapore Airlines dari Singapura dan Charoen Pokphand Foods dari Thailand serta Maybank dari Malaysia.

Keberhasilan itu tidak terlepas dari kinerja keuangan positif BRI di sepanjang 2024. Mengutip publikasi resmi Fortune, BRI membukukan pendapatan sebesar 17,68 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh 18,6 persen year-on-year (yoy) pada akhir 2024.

Hasil tersebut mencerminkan fundamental bisnis yang positif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi BRI sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tingkat regional.

Sebagai informasi, Fortune Southeast Asia 500 2025 merupakan edisi kedua dari pemeringkatan tahunan yang menyoroti kinerja perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan yang berakhir pada atau sebelum 31 Desember 2024.

Seluruh data yang digunakan telah melalui proses verifikasi ketat dengan dukungan dari lembaga riset global, seperti London Stock Exchange Group (LSEG), Bloomberg, dan S&P Global Market Intelligence.

Tidak hanya menyajikan peringkat, edisi kedua daftar tersebut juga memberikan sorotan penting terhadap lanskap kawasan.

Dalam analisis yang disampaikan Fortune, Asia Tenggara dinilai sebagai kawasan yang siap memanfaatkan pergeseran rantai pasok global dan pertumbuhan pesat industri, seperti pertambangan, kendaraan listrik (EV), dan kecerdasan buatan (AI).

“Tujuh negara yang masuk dalam daftar perdana tahun lalu (2024), yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja kembali masuk dalam daftar 2025 dan terus menunjukkan pengaruh penting dalam perekonomian kawasan,” tulis Fortune.

Perusahaan-perusahaan dari negara-negara tersebut memainkan peran signifikan dalam rantai pasok global.

Pergeseran kapasitas manufaktur dari Tiongkok ke Asia Tenggara turut mendorong arus modal besar dan mengubah peta perdagangan dunia.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan, pencapaian itu menjadi bukti nyata komitmen BRI untuk terus fokus menjaga fundamental kinerja di tengah tantangan dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

Menurutnya, pengakuan itu menjadi pendorong bagi perseroan untuk terus memperkuat posisi BRI di tingkat nasional maupun global.

Hery menyebut, transformasi BRI menuju universal banking adalah jawabannya. BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Lebih dari itu, BRI juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat,” katanya dalam siaran pers, Senin (30/6/2025).

Hery juga mengungkapkan kebanggaan dan apresiasinya kepada seluruh insan BRILiaN atau karyawan BRI, serta nasabah setia BRI.

“Saya sangat bangga dan pencapaian ini kami dedikasikan kepada seluruh Insan BRILiaN atas kontribusi terbaiknya, serta kepada nasabah setia BRI yang selalu memberikan kepercayaan penuh kepada kami,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau