Advertorial

Telkom Luncurkan Fitur Baru i-Chat 2.0 untuk Mudahkan Penyandang Disabilitas Tuli dan Disabilitas Wicara

Kompas.com - 30/06/2025, 21:08 WIB

KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia Persero Tbk atau Telkom meluncurkan platform i-Chat 2.0 dalam rangka pelatihan Indonesia Digital Learning (IDL) di Yogyakarta. Acara ini dihadiri 100 guru dari berbagai sekolah luar biasa (SLB).

i-Chat 2.0 merupakan platform pembelajaran bahasa isyarat digital yang dirancang khusus untuk anak-anak disabilitas tuli dan wicara.

Nama i-Chat sendiri merupakan singkatan dari “I Can Hear and Talk” yang mencerminkan semangat inklusif.

Peluncuran platform tersebut bertujuan untuk memastikan setiap anak tetap bisa berkomunikasi, belajar, dan berkembang dengan percaya diri, meskipun memiliki keterbatasan pendengaran atau bicara.

i-Chat 2.0 merupakan versi terbaru dari platform yang telah ada selama hampir 15 tahun. Dengan tampilan berbasis website, platform ini bisa diakses lebih mudah oleh siapa saja.

Terkait fitur, i-Chat 2.0 memiliki kamus kata berbasis video visual bahasa isyarat, latihan menyusun kalimat secara mandiri, dan forum untuk berdiskusi antara sesama pengguna.

Telkom Luncurkan Fitur Baru i-Chat 2.0.DOK. Telkom Telkom Luncurkan Fitur Baru i-Chat 2.0.

Dengan berbagai fitur interaktif ini, i-Chat 2.0 dapat meningkatkan kualitas pendidikan inklusif, selain memudahkan proses belajar penyandang disabilitas tuli dan wicara.

SGM Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan bahwa dengan kehadiran i-Chat 2.0, Telkom ingin menunjukkan bahwa kemajuan digital dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Telkom meyakini, setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan berkualitas, terlepas dari hambatan komunikasi.

“Ini bagian dari komitmen Telkom untuk mendukung SDG 4 dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif melalui teknologi yang bermakna,” kata Hery dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (26/6/2025).

i-Chat 2.0 hadir sebagai solusi nyata atas tantangan yang dihadapi anak-anak penyandang disabilitas tuli dan wicara.

Platform ini memungkinkan guru SLB mengakses dan menyampaikan materi pelajaran menggunakan video isyarat berbasis Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Terdapat juga alat bantu pembelajaran lain yang lebih ramah bagi anak dengan hambatan pendengaran.

Selama sesi pelatihan, guru SLB mencoba langsung fitur i-Chat 2.0, berbagi masukan, serta merancang cara mengintegrasikan platform dalam pembelajaran mereka.

Telkom Luncurkan Fitur Baru i-Chat 2.0.DOK. Telkom Telkom Luncurkan Fitur Baru i-Chat 2.0.

Saat ini, i-Chat 2.0 mengadopsi SIBI sebagai standar karena sudah digunakan secara luas dalam pembelajaran formal di SLB.

Meski demikian, Telkom juga terbuka untuk pengembangan jangka panjang, termasuk pengintegrasian Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) sebagai bahasa alami bagi komunitas Tuli.

Lebih dari sekadar fitur baru, kehadiran i-Chat 2.0 merupakan langkah nyata Telkom untuk menghadirkan inovasi yang dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus.

Ke depan, i-Chat 2.0 diharapkan bisa meningkatkan inklusivitas dan memberikan solusi bagi peserta didik tuli dan disabilitas wicara dalam menghadapi tantangan komunikasi dan pembelajaran.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau