KOMPAS.com - Alfamart kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan menyabet penghargaan kategori “Perdagangan Ritel Barang Primer Terbaik” dalam ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 yang digelar di The Westin Hotel, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).
Penghargaan tersebut menjadi kemenangan ketiga Alfamart secara berturut-turut dalam kategori yang sama sejak 2023.
General Manager Corporate Communications Alfamart Rani Wijaya memaparkan, penghargaan tersebut mencerminkan eksistensi Alfamart dalam menjaga kinerja perusahaan di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global.
“Alfamart akan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan serta memberikan kenyamanan dan kemudahan berbelanja bagi pelanggan,” ujar Rani dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/7/2025).
Rani menilai, penghargaan tersebut merupakan hasil kontribusi dan kerja keras karyawan Alfamart yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Capaian ini menjadi momen spesial karena Alfamart berhasil meraihnya selama tiga kali berturut-turut.
"Penghargaan ini menjadi kado spesial ulang tahun ke-26 Alfamart dalam melayani masyarakat Indonesia," tuturnya.
Capaian tersebut juga sejalan dengan performa solid Alfamart sepanjang kuartal I-2025. Selama periode ini, Alfamart berhasil mencatatkan pertumbuhan positif secara berkelanjutan di tengah kompetisi pasar yang ketat.
Mengusung tema “Resilience Towards Uncertainty”, BIA 2025 menyoroti perusahaan publik yang mampu menunjukkan ketangguhan di tengah gejolak ekonomi global. Alfamart dinilai berhasil menjaga stabilitas dan kinerja positif di sektor non-perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penilaian BIA 2025 dilakukan secara komprehensif melalui proses seleksi ketat dan menyeluruh. Adapun kriteria yang dinilai mencakup kinerja keuangan, strategi pertumbuhan, serta ketahanan perusahaan menghadapi dinamika ekonomi.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari tokoh dan ahli di bidangnya, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika 2014-2019 Rudiantara, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 2017-2022 Wimboh Santoso, dan Wakil Menteri Keuangan 2014-2019 Mardiasmo.
Penjurian juga melibatkan ekonom senior sekaligus Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) 2008-2009 Raden Pardede serta Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto.