KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang diwujudkan melalui program pemberdayaan klaster usaha Klasterkuhidupku.
Program tersebut merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnis, memperluas usaha, dan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok.
Salah satu klaster usaha yang mendapat manfaat dari program Klasterkuhidupku adalah petani dan peternak di Dusun Ngelon, Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Perjalanan panjang Klaster Susu Mulya Abadi itu tidak terlepas dari dukungan BRI yang hadir sebagai mitra strategis bagi petani dan peternak. Klaster yang kini membawahi lebih dari 300 anggota tersebut mulanya hanya memiliki anggota 25 peternak di Dusun Ngelon.
Koordinator Klaster Susu Mulya Abadi Samsul Hadi menceritakan bahwa sebelum klaster berdiri, para peternak sempat tergabung dalam Koperasi Sumber Rejeki yang kemudian berhenti beroperasi.
Melihat kebutuhan yang belum terfasilitasi, sekelompok peternak menginisiasi pembentukan Klaster Susu Mulya Abadi. Tujuannya sederhana, yakni mencari solusi bersama atas berbagai persoalan yang dihadapi peternak.
"Awalnya (anggota) kami hanya 25 orang. Karena kerja bersama dan saling membantu, semakin banyak peternak bergabung. Sekarang anggota kami sudah lebih dari 300 orang dari enam desa di Pudak," ujar Samsul dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
Pertumbuhan klaster itu semakin kuat setelah mendapatkan dukungan penuh dari BRI. Bahkan, sebelum wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) melanda pada 2022, akses permodalan dari BRI sudah dirasakan manfaatnya.
"Jika ada peternak yang kesulitan membayar angsuran, BRI sangat terbuka memberikan keringanan. Bahkan, mereka juga mendukung permodalan bagi petani yang ingin menanam rumput pakan sapi," tuturnya.
Samsul mengisahkan, saat wabah PMK menerjang, memang banyak sapi selamat, tetapi produksi susunya anjlok hingga 50 persen.
Untuk mengatasi hal tersebut, BRI hadir memberikan solusi agar peternak dapat mengganti indukan sapi lama dengan indukan baru yang lebih produktif.
"Kunci kami bisa bertahan dan bangkit adalah kekompakan anggota, kejujuran dalam berorganisasi, dan pemberian pakan berkualitas dengan nutrisi yang seimbang," tegas Samsul.
Klaster Susu Mulya Abadi saat ini menjadi salah satu kelompok peternak dengan harga susu tertinggi di wilayahnya. Hal ini tidak terlepas dari peran BRI yang secara konsisten memberikan pendampingan dan memfasilitasi sistem pembayaran terintegrasi melalui bank.
"Pembayaran susu setiap bulan langsung melalui rekening BRI. Hal ini membuat keuangan kelompok kami transparan dan terjamin," kata Samsul.
Setiap hari, imbuhnya, Klaster Susu Mulya Abadi mampu menyetor susu hingga 10 ton atau sekitar 10.000 liter. Penyetoran dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
"Susu yang sudah diperah disimpan terlebih dahulu di tiga mesin pendingin dengan total kapasitas 7.500 liter sebelum diangkut oleh truk tangki," jelasnya.
Meski pemulihan pascawabah PMK masih menjadi tantangan, Samsul optimistis anggotanya dapat terus bangkit.
"Kami berharap, peternak bisa menambah jumlah sapinya dan meningkatkan produksi susu. Dengan kerja keras dan dukungan BRI, kami yakin, peternak di Pudak akan semakin maju dan sejahtera," katanya.
Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya mengatakan, program Klasterkuhidupku tidak hanya memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha.
BRI juga menyertakan pemberdayaan berupa pelatihan manajemen usaha, literasi keuangan, digitalisasi bisnis, dan pendampingan berkelanjutan.
Tujuannya untuk menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan sehingga para pelaku usaha dapat naik kelas dan memperluas jangkauan pasar mereka.
“Kami berharap dapat meningkatkan pendapatan serta membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat sekitar," jelas Akhmad.