Advertorial

Kian Agresif Dorong Pembiayaan Hijau, Portofolio BNI Capai Rp 13,37 Triliun

Kompas.com - 05/07/2025, 11:20 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung agenda transisi energi di Indonesia.

Hingga Mei 2025, portofolio pembiayaan hijau perseroan tercatat sebesar Rp 13,37 triliun, atau setara dengan 18,19 persen dari total portofolio kredit hijau BNI. Angka ini tumbuh 2,9 persen secara year-to-date (YtD).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pertumbuhan pembiayaan hijau tersebut didorong oleh ekspansi BNI pada proyek-proyek energi bersih, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), tenaga angin, tenaga air, dan biogas.

"Sebagai bagian dari strategi berkelanjutan BNI untuk mengelola eksposur terhadap sektor dengan intensitas karbon tinggi, kami terus mengurangi porsi pembiayaan untuk sektor migas dan batu bara. Sebaliknya, pembiayaan untuk sektor energi terbarukan terus kami tingkatkan," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (5/7/2025).

Okki menambahkan, BNI melihat potensi pembiayaan di sektor green energy semakin menjanjikan ke depan. 

Hal tersebut tidak terlepas dari kebutuhan global dan nasional terhadap energi yang lebih bersih dan efisien, serta dukungan dari kebijakan pemerintah seperti peta jalan Net Zero Emission (NZE) 2060 dan taksonomi hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurut Okki, BNI juga mencermati meningkatnya kebutuhan pembiayaan ramah lingkungan dari para pelaku usaha, baik dari kalangan korporasi maupun pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"BNI aktif memperkuat peran sebagai katalis dalam pengembangan pembiayaan hijau nasional. Ini kami wujudkan melalui penguatan berbagai instrumen pendanaan, seperti penerbitan green bonds, serta penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam proses pembiayaan," jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya pengelolaan risiko iklim, BNI telah melaksanakan uji ketahanan risiko iklim (climate risk stress testing/CRST) terhadap 50 persen portofolio kredit pada 2024. Inisiatif ini akan diperluas hingga mencakup 100 persen portofolio kredit pada 2025.

"Langkah ini mencerminkan kesiapan BNI dalam menghadapi potensi risiko perubahan iklim dan memperkuat ketahanan serta daya saing ekonomi nasional di era ekonomi hijau," pungkas Okki.

Dengan berbagai langkah strategis ini, BNI menegaskan komitmennya untuk terus mendorong transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau