Advertorial

Usung Filosofi Nemui Nyimah, Krakatau Festival Jadi Wujud Cinta Budaya dan Ekonomi Kreatif Lampung

Kompas.com - 07/07/2025, 13:12 WIB

KOMPAS.com — Krakatau Festival (K-Fest) Ke-34 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela di Lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Bandar Lampung, Sabtu (5/7/2025). Rangkaian acara K-Fest berlangsung pada Selasa (1/7/2025) hingga Minggu (6/7/2025).

Gelaran budaya tahunan itu diawali dengan Karnaval Budaya bertema “Nemui Nyimah Mask Street Carnival” yang diikuti ribuan peserta dari berbagai komunitas seni dan budaya.

Dalam sambutannya, Jihan menegaskan bahwa festival tersebut bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan wujud nyata dari semangat kolektif masyarakat Lampung dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif.

“K-Fest 2025 lebih dari sekadar festival. Hari ini adalah momen untuk merayakan kebanggaan kita bersama tentang harapan, semangat, dan kekuatan pariwisata dalam pembangunan,” ujar Jihan seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/7/2025).

Ia pun menjelaskan filosofi nemui nyimah yang menjadi tema tahun ini. Filosofi itu merupakan cerminan sikap masyarakat Lampung yang ramah, terbuka, dan menjunjung tinggi keragaman.

“Falsafah ini adalah semangat yang menghidupkan Festival Krakatau,” lanjutnya.

Festival Krakatau disebut telah menjadi simbol konsistensi Lampung dalam merawat budaya. Pada 2024, K-Fest berhasil menarik lebih dari 30.000 pengunjung dan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi pelaku usaha lokal.

“Setiap tamu tidak hanya disambut, tetapi dihormati, dikenalkan dengan budaya kita, dan diajak merasakan keindahan yang kita miliki bersama,” ucap Jihan.

Ia juga menegaskan kesiapan Lampung menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Indonesia melalui penguatan sektor pariwisata.

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela bersama peserta Karnaval Budaya K-Fest 2025.Dok. Pemprov Lampung Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela bersama peserta Karnaval Budaya K-Fest 2025.

Sejumlah infrastruktur, seperti Bandara Radin Inten II, Jalan Tol Trans-Sumatera, dan kawasan strategis Bakauheni Harbour City (BHC), dinilai menjadi modal penting dalam pengembangan destinasi unggulan.

Pada kesempatan itu, Jihan juga menyampaikan lima arah utama pembangunan pariwisata Lampung, yakni pengembangan desa wisata berbasis lokal, peningkatan investasi melalui BHC, penguatan ekosistem event pariwisata, transformasi digital pelaku industri sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), serta kolaborasi inklusif lintas sektor.

Event unggulan nasional

Mewakili Menteri Pariwisata (Menpar), Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nova Arisne turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung atas keberhasilan penyelenggaraan Krakatau Festival.

K-Fest sendiri kembali terpilih sebagai salah satu dari 110 event unggulan nasional dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.

“Lampung dikenal dengan potensi wisata yang beragam. Penyelenggaraan event seperti ini menjadi instrumen efektif dalam promosi dan peningkatan citra pariwisata daerah,” kata Nova.

Ia juga menyampaikan dukungan Kemenpar terhadap penguatan event berbasis intellectual property (IP) agar mampu bersaing di tingkat internasional.

Pada kesempatan tersebut, Nova secara simbolis menyerahkan piagam penghargaan KEN kepada Wakil Gubernur Jihan Nurlela sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Lampung dalam mengangkat potensi daerah melalui festival budaya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan Festival Krakatau 2025 merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui sektor kepariwisataan.

“Tahun ini, tema ‘Nemui Nyimah’ diangkat sebagai simbol keramahan dan sikap menyambut tamu dalam budaya Lampung. Masyarakat Lampung selalu siap menyambut kedatangan wisatawan dengan sopan santun dan penuh kehangatan,” ujar Bobby.

Sebagai informasi, Festival Kanian menjadi salah satu pembuka acara K-Fest 2025. Perhelatan ini menampilkan 60 UMKM terkurasi, pertunjukan musik, fesyen, tari, grafiti, serta perlombaan yang melibatkan komunitas urban.

Pameran parekraf yang berlangsung pada Jumat (4/7/2025) hingga Minggu tersebut turut menghadirkan 20 stan dari dinas pariwisata kabupaten dan kota, sponsor, serta mitra kolaborator.

Lomba kreasi sambal ulek yang didukung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Ahli Boga Indonesia (Ikaboga) Lampung diikuti lebih dari 100 peserta. Selain itu, hiburan dari artis lokal telah berlangsung sejak Jumat turut menyemarakkan suasana festival.

Karnaval budaya yang berlangsung pada sore hari menampilkan tradisi penutup wajah khas Lampung, seperti sekura dari Lampung Barat dan tupping dari Lampung Selatan. Sebanyak 51 kelompok dengan sekitar 2.500 peserta turut meramaikan karnaval tersebut.

Rangkaian K-Fest akan ditutup dengan Krakatau Run dengan rute 5 dan 10 km mengelilingi Kota Bandar Lampung pada Minggu (6/7/2025).

Acara dilanjutkan dengan Malam Pesona Kemilau Krakatau dengan pengumuman pemenang berbagai lomba selama festival berlangsung.

Penutupan acara juga dimeriahkan oleh hiburan dari artis lokal dan nasional, seperti Mr Jono dan Joni, serta terbuka untuk masyarakat umum.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau