Kabar pos

PosIND dan SRC Jalin Kolaborasi, Warung Kelontong Jadi Titik Layanan Publik

Kompas.com - 08/07/2025, 14:46 WIB

KOMPAS.com - Inovasi kolaboratif antara PT Pos Indonesia (Persero) dan ekosistem Toko Kelontong Sampoerna Retail Community (SRC) menjadi angin segar dalam pola layanan kepada masyarakat, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. 

Berkat kolaborasi tersebut, warung-warung di berbagai daerah kini bertransformasi menjadi titik layanan publik yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat sekitar.

Sinergi tersebut ditandai dengan peluncuran program distribusi meterai resmi negara melalui lebih dari 250.000 unit jaringan Toko SRC yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Tak hanya itu, sejak Mei 2025, warung SRC juga berfungsi sebagai drop point logistik Pos Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pengiriman logistik hingga ke wilayah yang selama ini sulit dijangkau.

Salah satu transformasi tersebut terlihat di Warung Nurhayati yang berlokasi di area strategis dekat perkantoran dan kelurahan. 

Nurhayati bercerita bahwa awalnya ia diajak bergabung sebagai titik drop-off Pos Indonesia dan menjual meterai resmi.

Dialog dengan pemilik warung SRC yang kini berfungsi sebagai titik layanan publik untuk penjualan meterai resmi dan drop point pengiriman. Dok. Pos Indonesia Dialog dengan pemilik warung SRC yang kini berfungsi sebagai titik layanan publik untuk penjualan meterai resmi dan drop point pengiriman.

“Ketika ditawari jadi PosPoint, saya langsung setuju karena tempatnya strategis. Ternyata sangat membantu. Sekarang, saya enggak perlu ke mana-mana, sales-nya datang sendiri ke warung,” ujar Nurhayati dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/7/2025). 

Nurhayati melanjutkan, omzet warungnya melesat berkat kehadiran layanan pengiriman dan penjualan meterai resmi.

“Alhamdulillah, omzet naik. Masyarakat juga sangat terbantu. Mereka tahu sekarang bisa kirim paket dan beli meterai resmi langsung di sini. Enggak perlu jauh-jauh lagi,” tuturnya.

Ia berharap, ke depan, warung seperti miliknya dapat makin dikenal dan dipercaya masyarakat sebagai pusat layanan yang lengkap.

“Semoga semakin berkembang dan jangkauannya meluas agar semakin banyak yang tahu bahwa warung juga bisa jadi tempat kirim paket dan beli produk resmi negara,” tambahnya.

Bukan sekadar kolaborasi 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman mengatakan, ada arah yang dituju dengan kolaborasi antara perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan SRC.

Menurutnya, terobosan tersebut bukan sekadar soal jual-beli meterai, melainkan juga membangun ekosistem layanan yang melekat erat dengan komunitas. 

“Kami ingin mendekatkan layanan kepada masyarakat, terutama mereka yang berada jauh dari Kantorpos. SRC dengan jaringannya yang sudah mencapai 250.000 toko, memungkinkan hal ini terwujud dengan biaya efisien dan dampak besar,” ujar Endy.

Endy menambahkan, kerja sama PosIND dan SRC dibangun atas semangat kolaborasi yang saling menguatkan.

“Dari sisi Pos, kami mendapatkan akses jaringan yang luar biasa luas dan dekat dengan masyarakat. Dari sisi SRC, mereka mendapatkan produk dan layanan resmi dari Pos. Ini kolaborasi dengan reputasi yang saling mengangkat dan nyaris tanpa biaya tambahan,” jelasnya.

Endy memaparkan, seluruh pihak telah menyepakati prosedur penjualan dan pendataan meterai dengan sistem yang transparan. 

“(Dengan begitu), semua pihak merasa aman dan nyaman,” kata Endy.

Ia menilai, pendekatan Pos Indonesia dan SRC dapat memperkuat inklusi, mendorong digitalisasi, dan menciptakan nilai tambah bagi pelaku UMKM.

“Dari balik etalase sederhana warung kelontong, layanan negara pun kini terasa lebih dekat. Langkah kecil ini bisa berdampak besar. Warung-warung kecil di sudut kampung kini punya peran besar dalam rantai distribusi nasional,” ujar Endy.

Peresmian Warung Nurhayati sebagai PosIND Drop Point dan titik penjualan meterai resmi, menandai sinergi nyata antara Pos Indonesia dan SRC dalam memperluas akses layanan publik. Dok. Pos Indonesia Peresmian Warung Nurhayati sebagai PosIND Drop Point dan titik penjualan meterai resmi, menandai sinergi nyata antara Pos Indonesia dan SRC dalam memperluas akses layanan publik.

UMKM sebagai AgenPos

Tak dapat dimungkiri, peredaran meterai palsu di pasar merupakan salah satu problem yang dihadapi Pos Indonesia dan masyarakat pada umumnya. Tidak sedikit yang menjadi korban meterai palsu. 

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris menyoroti pentingnya akses yang sah dan tepercaya terhadap meterai asli di tengah maraknya produk palsu.

“Melalui jaringan warung SRC, kami tak hanya memudahkan masyarakat mendapatkan meterai asli, tetapi juga turut membantu negara dalam meningkatkan pendapatan pajak dari sektor ini,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa warung kini menjadi bagian dari titik inklusi keuangan dan layanan publik.

“Dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada di tengah masyarakat, kami menjangkau lebih luas, tanpa harus membangun infrastruktur baru yang mahal,” tambah Haris.

Pada kesempatan sama, Direktur Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan, kemitraan dengan warung seperti SRC membuat sistem pengiriman lebih agile dan efisien.

“Paket kecil dari UMKM yang biasanya sulit dijangkau layanan konvensional, kini bisa langsung dikirim dari SRC terdekat. Mereka tak perlu jauh-jauh datang ke Kantorpos,” tuturnya

Pemotongan tumpeng menjadi simbol dimulainya kolaborasi strategis antara PT Pos Indonesia dan SRC, sebagai langkah pemberdayaan UMKM dan transformasi warung menjadi pusat layanan masyarakat. Dok. Pos Indonesia Pemotongan tumpeng menjadi simbol dimulainya kolaborasi strategis antara PT Pos Indonesia dan SRC, sebagai langkah pemberdayaan UMKM dan transformasi warung menjadi pusat layanan masyarakat.

Dengan sistem digital Pos Indonesia seperti dasbor RaTe ID, proses pengambilan dan pengiriman paket bisa dipantau secara harian dan real time

“Hal itu memastikan kecepatan dan kepastian layanan tetap terjaga meski distribusi dilakukan dari lebih dari 250.000 titik,” terangnya.

Berdayakan warung, perkuat komunitas

PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) selaku pengelola SRC melihat kerja sama tersebut sebagai langkah strategis untuk mengangkat peran warung dalam sistem pelayanan publik modern. 

Direktur SRCIS Romulus Sutanto mengatakan, loyalitas peritel akan diperkuat lewat program-program tambahan hasil kolaborasi dengan Pos Indonesia.

“Warung tak lagi dipandang sebelah mata. Mereka sekarang bagian dari ekosistem resmi negara,” ujarnya

Program tersebut, lanjut Romulus, bukan sekadar proyek kolaborasi, melainkan juga bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi rakyat secara berkelanjutan.

Direktur Penjualan PT HM Sampoerna Tbk Yohan Lesmana pun menyebut bahwa kemitraan dengan Pos Indonesia sejalan dengan misi Three Hands yang diusung perusahaan, yakni membawa kebaikan untuk konsumen, mitra dan karyawan, serta masyarakat luas.

“Dengan kolaborasi ini, kami memastikan bahwa publik bisa mendapatkan akses yang luas terhadap layanan penting seperti pengiriman dan pembelian meterai legal, langsung dari tempat yang mereka percaya, yaitu warung SRC,” katanya.

Ia menambahkan, pengalaman belanja di SRC kini semakin lengkap karena masyarakat tidak hanya membeli kebutuhan harian, tapi juga bisa mengakses layanan negara dengan mudah dan nyaman.

“Dengan terbukanya akses layanan resmi melalui warung kelontong, sinergi antara Pos Indonesia dan SRC menjadi contoh nyata bagaimana transformasi layanan publik bisa dilakukan tanpa harus membangun dari nol,” imbuh Yohan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau