KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mewujudkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi gratis bagi warganya.
Setelah menandatangani kerja sama dengan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) pada 16 Juni 2025, Pemprov Kaltim kembali memperluas jangkauan program ini melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 46 perguruan tinggi swasta (PTS) se-Kaltim.
Penandatanganan kerja sama tersebut berlangsung di Aula Olah Bebaya, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (7/7/2025).
Program tersebut merupakan bagian dari realisasi Gratispol—program pendidikan gratis bagi masyarakat yang diinisiasi oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji.
“Hari ini bukan sekadar penandatanganan, tetapi langkah konkret menuju Kalimantan Timur yang cemerlang. Gratispol harus disosialisasikan secara merata dan dijalankan dengan baik agar semua anak-anak Kaltim bisa kuliah tanpa cemas soal biaya,” ujar Rudy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Rudy menjelaskan bahwa untuk Tahun Anggaran 2025, sasaran program Gratispol adalah mahasiswa baru. Seluruh biaya pendaftaran dan penerimaan mahasiswa akan ditanggung penuh oleh Pemprov Kaltim.
Tak hanya itu, Pemprov Kaltim juga menargetkan pembiayaan pendidikan dari semester 2 hingga 8 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Tahun 2026.
“Sumber daya alam kita bisa habis, tetapi sumber daya manusia (SDM) hebat dapat membawa Kalimantan Timur mendunia. Gratispol adalah investasi untuk masa depan generasi emas,” tegas Rudy.
Program tersebut juga mendapat apresiasi dari kalangan perguruan tinggi swasta. Rektor Universitas Mulia Balikpapan, Muhammad Ahsin Rifa’i, menyambut positif kebijakan tersebut.
“Ini program spektakuler yang digagas Gubernur Kaltim. Semoga bisa meningkatkan kualitas SDM dan menciptakan generasi emas dalam 5 hingga 10 tahun ke depan,” ujarnya.
Penandatanganan PKS bersama 46 PTS itu menegaskan bahwa Kaltim tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas manusia.
Dari ketergantungan pada sumber daya alam, kini Pemprov Kaltim mulai mengarah pada investasi jangka panjang dalam sektor pendidikan.
Program Gratispol pun bukan sekadar jargon. Ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan yang sedang berlangsung di Benua Etam—menuju masa depan Kalimantan Timur yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.