KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui solusi BigBox AI menghadirkan inovasi kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk menjawab berbagai tantangan digitalisasi di sektor layanan keuangan.
Hal itu diwujudkan Telkom dengan mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) sebagai solusi yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor dan industri, khususnya di sektor keuangan.
Executive Vice President (EVP) Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa mengatakan, pihaknya meyakini AI bukan hanya tentang inovasi teknologi, melainkan menciptakan dampak nyata bagi kemajuan bangsa.
“Lewat pengembangan solusi AI dan big data yang kami kembangkan melalui BigBox AI, Telkom menghadirkan kapabilitas digital yang dapat dimanfaatkan lintas sektor, termasuk sektor keuangan,” ujar Komang dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (11/7/2025).
Komang melanjutkan, solusi tersebut dirancang tidak hanya untuk mendukung institusi keuangan berinovasi, tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional.
“Pada akhirnya, (teknologi tersebut dapat) mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara lebih merata,” papar Komang.
Tingkatkan efisiensi dan efektivitas
Telkom melalui BigBox AI mampu membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di sektor keuangan.
Kapabilitas big data dan AI dari Telkom dapat dimanfaatkan dalam mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data.
Industri keuangan sendiri tengah menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis. Perubahan teknologi yang cepat serta ekspektasi pasar yang tinggi membuat lembaga keuangan perlu terus beradaptasi.
Salah satu tantangan utama adalah regulasi dan kepatuhan (compliance). Lembaga keuangan harus senantiasa menyesuaikan diri dengan regulasi yang ketat, baik di tingkat lokal maupun global.
Kegagalan memenuhi aturan, seperti know your customer (KYC), misalnya, dapat berujung pada hilangnya kepercayaan publik.
Tak hanya itu, ancaman keamanan siber juga menjadi perhatian besar. Industri keuangan merupakan target utama berbagai serangan siber, seperti phishing, ransomware, hingga pencurian data. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial besar dan merusak reputasi perusahaan.
Transformasi teknologi pun menjadi tantangan tersendiri. Lembaga keuangan dituntut untuk mengadopsi inovasi, seperti kecerdasan buatan, cloud computing, dan blockchain, sambil menjaga stabilitas sistem yang sangat sensitif.
Tuntutan pelanggan terhadap layanan yang cepat, personal, dan tersedia 24/7 juga meningkat. Bila gagal memenuhi ekspektasi ini, ada risiko nasabah beralih ke layanan fintech atau neobank yang lebih lincah dan user-oriented.
Tantangan lain yang tak kalah penting adalah manajemen risiko terhadap volatilitas pasar global.
Dari fluktuasi suku bunga, nilai tukar, hingga dampak krisis ekonomi dan peristiwa geopolitik dapat mengancam stabilitas lembaga keuangan. Untuk itu, diperlukan kemampuan prediksi dan mitigasi risiko berbasis data yang andal.
Di tengah situasi tersebut, persaingan dengan teknologi finansial (tekfin) dan startup digital semakin menekan.
Tekfin sering kali menawarkan layanan yang lebih murah dan cepat, mendorong lembaga keuangan tradisional untuk berinovasi atau menjalin kolaborasi strategis agar tetap relevan.
Teknologi kecerdasan buatan hadir sebagai solusi strategis atas beragam tantangan tersebut.
Dalam aspek regulasi dan kepatuhan, AI digunakan untuk membangun sistem pemantauan otomatis yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time, termasuk dalam proses anti-money laundering (AML) dan KYC.
Dengan bantuan machine learning, sistem tersebut terus belajar dari pola transaksi dan meningkatkan akurasinya seiring waktu.
Di sisi keamanan siber, AI digunakan untuk mendeteksi dan merespons ancaman dengan cepat melalui analisis anomali jaringan, deteksi penipuan, hingga autentikasi berbasis biometrik.
Untuk pengambilan keputusan bisnis, AI mampu menganalisis data dalam jumlah besar secara cepat untuk memberikan insight strategis, mulai dari risiko pasar, tren nasabah, hingga kinerja portofolio.
Dalam aspek operasional dan pelayanan, AI juga mendorong efisiensi dan peningkatan kualitas layanan.
Chatbot berbasis AI, seperti Big Assistant dari Telkom, memungkinkan perusahaan memberikan layanan pelanggan 24/7 secara cepat, akurat, dan personal dengan teknologi natural language processing (NLP).
AI juga memungkinkan otomatisasi berbagai proses internal seperti analisis kredit, klaim asuransi, hingga deteksi fraud yang sebelumnya memakan waktu dan tenaga besar.
Dengan integrasi AI dalam sistem backend, lembaga keuangan dapat mengelola volume interaksi yang tinggi tanpa mengorbankan kualitas.
Tak hanya itu, AI memungkinkan penciptaan pengalaman pelanggan yang lebih personal melalui analisis historis terhadap preferensi dan perilaku pengguna. Secara keseluruhan, penerapan AI membantu lembaga keuangan menjadi lebih adaptif, tangguh, dan berbasis data.
Bagi lembaga keuangan yang ingin memperkuat daya saing dan menjawab tantangan digitalisasi secara strategis, solusi BigBox AI dari Telkom hadir sebagai mitra transformasi digital yang andal dan adaptif.
Temukan dan manfaatkan berbagai solusi AI yang Telkom kembangkan di https://bigbox.ai/.