Advertorial

Perkuat Ekonomi dan Ketahanan Pangan Warga Semarang, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam Petelur

Kompas.com - 19/07/2025, 19:41 WIB

KOMPAS.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar program pemberdayaan ketahanan pangan di Kampung Madani Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Melalui program tersebut, PNM membagikan 240 ekor ayam petelur kepada 40 warga, khususnya para nasabah PNM Mekaar, yang akan dikelola secara kolektif.

Program tersebut menjadi bagian dari upaya PNM dalam memperkuat ketahanan pangan serta membuka peluang ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Tak hanya memberikan bantuan fisik, PNM juga menyertakan pelatihan teknis bagi para penerima manfaat.

Pelatihan tersebut mencakup perawatan ayam, pengelolaan kandang, serta strategi pemasaran telur,. Ini bertujuan untuk meningkatkan gizi keluarga sekaligus menjadi sumber penghasilan tambahan.

“Bantuan ini menjadi stimulus agar warga, khususnya nasabah PNM Mekaar, aktif bergotong royong membangun ketahanan pangan desa. Hasil panen bisa dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga atau dijual,” ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/7/2025).

Ekosistem terintegrasi

Sebelumnya, PNM juga membangun rumah hijau di wilayah Kampung Madani Kopeng. Lahan pertanian yang semula hanya dimanfaatkan untuk budi daya sayur, kini berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif.

Warga setempat, khususnya ibu-ibu dan pemuda desa, terlibat aktif dalam pengelolaan, mulai dari menjaga kebersihan kandang, membagi pakan, hingga memasarkan telur hasil panen.

Tidak hanya itu, kotoran ayam yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk mendukung pertanian di rumah hijau.

Dengan demikian, PNM membangun ekosistem ketahanan pangan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Harapan menuju desa mandiri

Kepala Desa Kopeng, Rebo Sarwoto, menyampaikan apresiasi atas kehadiran program dari PNM.

“Kami sangat terbantu dari program PNM. Semoga program Rumah Pangan ini bisa terus berkembang agar ketahanan pangan di desa kami benar-benar terwujud,” tuturnya.

PNM menegaskan bahwa program tersebut tidak berhenti pada distribusi bantuan. Pendampingan berkelanjutan akan terus dilakukan agar masyarakat menjadi lebih mandiri, produktif, dan tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau