KOMPAS.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar program pemberdayaan ketahanan pangan di Kampung Madani Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Melalui program tersebut, PNM membagikan 240 ekor ayam petelur kepada 40 warga, khususnya para nasabah PNM Mekaar, yang akan dikelola secara kolektif.
Program tersebut menjadi bagian dari upaya PNM dalam memperkuat ketahanan pangan serta membuka peluang ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Tak hanya memberikan bantuan fisik, PNM juga menyertakan pelatihan teknis bagi para penerima manfaat.
Pelatihan tersebut mencakup perawatan ayam, pengelolaan kandang, serta strategi pemasaran telur,. Ini bertujuan untuk meningkatkan gizi keluarga sekaligus menjadi sumber penghasilan tambahan.
“Bantuan ini menjadi stimulus agar warga, khususnya nasabah PNM Mekaar, aktif bergotong royong membangun ketahanan pangan desa. Hasil panen bisa dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga atau dijual,” ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/7/2025).
Sebelumnya, PNM juga membangun rumah hijau di wilayah Kampung Madani Kopeng. Lahan pertanian yang semula hanya dimanfaatkan untuk budi daya sayur, kini berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif.
Warga setempat, khususnya ibu-ibu dan pemuda desa, terlibat aktif dalam pengelolaan, mulai dari menjaga kebersihan kandang, membagi pakan, hingga memasarkan telur hasil panen.
Tidak hanya itu, kotoran ayam yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk mendukung pertanian di rumah hijau.
Dengan demikian, PNM membangun ekosistem ketahanan pangan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Kepala Desa Kopeng, Rebo Sarwoto, menyampaikan apresiasi atas kehadiran program dari PNM.
“Kami sangat terbantu dari program PNM. Semoga program Rumah Pangan ini bisa terus berkembang agar ketahanan pangan di desa kami benar-benar terwujud,” tuturnya.
PNM menegaskan bahwa program tersebut tidak berhenti pada distribusi bantuan. Pendampingan berkelanjutan akan terus dilakukan agar masyarakat menjadi lebih mandiri, produktif, dan tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi.