KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan 80.000 unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes) Merah Putih secara kelembagaan di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Peresmian tersebut dilakukan secara hibrida dan diikuti oleh seluruh Kopdes dari 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru, total Kopdes Merah Putih yang telah terbentuk mencapai 81.140 unit dengan 80.048 di antaranya sudah berbadan hukum. Hal ini menandakan kesiapan kelembagaan koperasi untuk memasuki tahap operasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Krisdianto mengatakan, pihaknya siap mendukung operasional Kopdes Merah Putih, termasuk lewat pendampingan bisnis dengan mitra inkubator LPDB.
“LPDB akan memberikan pendampingan dalam proses bisnis Kopdes. Kami menggandeng mitra inkubator untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif,” ujar Krisdianto sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Pada peresmian itu, sebanyak 103 Kopdes ditunjuk sebagai proyek percontohan atau mock-up.
Menurut Krisdianto, langkah tersebut penting agar masyarakat memiliki acuan konkret terkait bentuk ideal koperasi, baik dari fisik gerai maupun sistem bisnis.
“Dengan adanya mock-up, masyarakat bisa melihat langsung best practice operasional Kopdes sehingga memudahkan replikasi di daerah lain,” tuturnya.
Saat ini, LPDB tengah memproses sejumlah proposal pembiayaan dari Kopdes Merah Putih yang telah diajukan melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop). Pemrosesan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk mengacu pada skema pembiayaan dalam Peraturan Menteri Koperasi (Permenkop) Nomor 1 Tahun 2025.
Plt Direktur Utama LPDB KUMKM Krisdianto.Krisdianto mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap pendirian Kopdes Merah Putih tinggi. Ia menyebut, koperasi ini tak hanya berperan sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai sarana penguatan nilai-nilai kebangsaan.
“Kopdes Merah Putih mencerminkan semangat gotong royong dan permusyawaratan serta menjadi perwujudan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.
Ia juga optimistis, Kopdes Merah Putih memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan. Ekosistem usaha koperasi ini telah dirancang untuk mendukung distribusi komoditas bersubsidi, seperti gas elpiji, pupuk, beras, dan minyak goreng, melalui sinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN), seperti Pertamina, Pupuk Indonesia, dan ID Food.
Meski terdapat sejumlah tantangan di lapangan, Krisdianto melihat hal itu sebagai peluang untuk memperkuat koperasi dari berbagai aspek.
“Sejalan dengan arahan Kementerian Koperasi, program ini akan mendorong pemanfaatan teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta integrasi dalam jaringan koperasi nasional,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, arah dan tujuan program Kopdes Merah Putih jelas, yakni berpihak kepada rakyat demi pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah telah menyusun program ini secara komprehensif. Kami sangat optimistis, Kopdes Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa,” imbuh Krisdianto.