Advertorial

Dukung Koperasi Kopdes Merah Putih, LPDB Siapkan Skema Pembiayaan Operasional

Kompas.com - 22/07/2025, 16:57 WIB

KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan 80.000 unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes) Merah Putih secara kelembagaan di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Peresmian tersebut dilakukan secara hibrida dan diikuti oleh seluruh Kopdes dari 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

Berdasarkan data terbaru, total Kopdes Merah Putih yang telah terbentuk mencapai 81.140 unit dengan 80.048 di antaranya sudah berbadan hukum. Hal ini menandakan kesiapan kelembagaan koperasi untuk memasuki tahap operasional.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Krisdianto mengatakan, pihaknya siap mendukung operasional Kopdes Merah Putih, termasuk lewat pendampingan bisnis dengan mitra inkubator LPDB.

“LPDB akan memberikan pendampingan dalam proses bisnis Kopdes. Kami menggandeng mitra inkubator untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif,” ujar Krisdianto sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/7/2025).

Pada peresmian itu, sebanyak 103 Kopdes ditunjuk sebagai proyek percontohan atau mock-up.

Menurut Krisdianto, langkah tersebut penting agar masyarakat memiliki acuan konkret terkait bentuk ideal koperasi, baik dari fisik gerai maupun sistem bisnis.

“Dengan adanya mock-up, masyarakat bisa melihat langsung best practice operasional Kopdes sehingga memudahkan replikasi di daerah lain,” tuturnya.

Saat ini, LPDB tengah memproses sejumlah proposal pembiayaan dari Kopdes Merah Putih yang telah diajukan melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop). Pemrosesan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk mengacu pada skema pembiayaan dalam Peraturan Menteri Koperasi (Permenkop) Nomor 1 Tahun 2025.

Plt Direktur Utama LPDB KUMKM Krisdianto.Dok. LPDB Plt Direktur Utama LPDB KUMKM Krisdianto.

Krisdianto mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap pendirian Kopdes Merah Putih tinggi. Ia menyebut, koperasi ini tak hanya berperan sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai sarana penguatan nilai-nilai kebangsaan.

“Kopdes Merah Putih mencerminkan semangat gotong royong dan permusyawaratan serta menjadi perwujudan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Ia juga optimistis, Kopdes Merah Putih memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan. Ekosistem usaha koperasi ini telah dirancang untuk mendukung distribusi komoditas bersubsidi, seperti gas elpiji, pupuk, beras, dan minyak goreng, melalui sinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN), seperti Pertamina, Pupuk Indonesia, dan ID Food.

Meski terdapat sejumlah tantangan di lapangan, Krisdianto melihat hal itu sebagai peluang untuk memperkuat koperasi dari berbagai aspek.

“Sejalan dengan arahan Kementerian Koperasi, program ini akan mendorong pemanfaatan teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta integrasi dalam jaringan koperasi nasional,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, arah dan tujuan program Kopdes Merah Putih jelas, yakni berpihak kepada rakyat demi pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah telah menyusun program ini secara komprehensif. Kami sangat optimistis, Kopdes Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa,” imbuh Krisdianto.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau