KOMPAS.com — Kota Surabaya, Jawa Timur, terus memantapkan langkahnya untuk menjadi kota berkelas dunia di masa depan.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Arif Fathoni optimistis bahwa Kota Pahlawan akan bertransformasi menjadi kota bertaraf internasional dalam lima tahun ke depan.
Optimisme itu muncul setelah DPRD Surabaya menyelesaikan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 melalui Panitia Khusus (Pansus) yang merumuskan arah kebijakan pembangunan kota.
“Setelah mencermati hasil kerja Pansus RPJMD, kami yakin Surabaya sedang berada di jalur yang tepat menuju status kota kelas dunia. Prioritas pembangunan lima tahun ke depan sudah dirancang dengan baik,” ujar Fathoni dalam rilis pers yang (21/7/2025).
Politikus dari Fraksi Golkar itu menambahkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan fokus menyelesaikan permasalahan mendasar di perkampungan pada 2026, seperti perbaikan saluran air, pavingisasi, perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), dan pemasangan penerangan jalan umum (PJU).
“Jika target itu tercapai pada 2026, pada tahun-tahun berikutnya perhatian bisa dialihkan untuk mempercantik kota dan memperbaiki tampilan kota agar bisa disandingkan dengan kota-kota besar dunia,” tambahnya.
Salah satu tantangan utama Kota Surabaya adalah banjir dan kemacetan. Untuk itu, kata Fathoni, pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan sistem saluran terintegrasi menjadi solusi yang tengah disiapkan.
“Dengan infrastruktur itu, kami berharap genangan bisa cepat teratasi dan kemacetan makin berkurang,” katanya.
Fathoni juga mengapresiasi alokasi anggaran bidang pendidikan dan kesehatan Kota Surabaya yang dinilai melampaui standar nasional.
“Surabaya bahkan mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20,7 persen. Angka ini melebihi ketentuan nasional yang minimal 20 persen. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot (Surabaya) terhadap kualitas layanan dasar,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa RPJMD 2025–2029 dirancang dengan visi besar, yakni menjadikan Surabaya sebagai kota dunia.
Ia menjelaskan, fokus pembangunan Pemkot Surabaya akan tertuju pada proyek strategis dan peningkatan layanan publik.
Selain itu, pengembangan transportasi umum massal juga menjadi salah satu prioritas guna mengurai kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat.
“Untuk menjadi kota dunia, transportasi publik harus memadai dan efisien,” katanya.
Eri melanjutkan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menjadi target utama. Sektor pendidikan dan kesehatan akan terus digalakkan hingga 2030, termasuk peningkatan rata-rata masa sekolah.
Namun, imbuhnya, dibutuhkan kolaborasi seluruh lapisan masyarakat Kota Surabaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
“Pemerintah tidak bisa sendiri. Semua elemen masyarakat harus terlibat. Kota dunia itu hasil gotong-royong,” tegasnya.