Advertorial

Dukung Pendidikan, PNM Salurkan Beasiswa kepada 2.800 Anak Nasabah Mekaar

Kompas.com - 23/07/2025, 11:10 WIB

KOMPAS.com PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan beasiswa kepada 2.800 anak dari nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di seluruh Indonesia. Beasiswa diberikan mulai dari jenjang sekolah dasar (SD), sekolah luar biasa (SLB), hingga perguruan tinggi (S1).

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, program beasiswa tersebut menjadi bentuk nyata dari upaya PNM dalam menghadirkan kesempatan yang setara bagi setiap anak Indonesia tanpa terkecuali.

Melalui program ini, lanjutnya, anak-anak dari keluarga nasabah PNM Mekaar yang sebelumnya mungkin menghadapi keterbatasan ekonomi kini memiliki harapan dan jalan untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Pemberdayaan, jelasnya, tidak cukup hanya berhenti pada para ibu sebagai nasabah binaan PNM. Selain memberdayakan keluarga prasejahtera dari sisi finansial, PNM pun perlu membuka akses pendidikan yang lebih luas kepada anak-anak nasabah.

“Kami percaya bahwa ketika seorang ibu diberdayakan, masa depan keluarganya ikut terbuka. Olek Karena itu, kami ingin memastikan anak-anak mereka juga mendapat kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi,” ujar Arief, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (23/7/2025).

Beasiswa pendidikan PNM menyasar anak-anak nasabah yang menunjukkan semangat belajar tinggi, tetapi terkendala secara ekonomi. Program ini pun sejalan dengan semangat Hari Anak Nasional 2025 yang mengangkat tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia EMAS 2045”.

PNM, lanjutnya, percaya bahwa akses pendidikan yang layak adalah salah satu bentuk perlindungan paling mendasar bagi anak untuk mencetak generasi emas Indonesia.

“Setiap anak dari latar belakang keluarga apa pun berhak atas masa depan yang cerah. Kami terus berupaya menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju masa depan itu,” tambah Arief.

PNM, imbuhnya, tak hanya fokus pada pembiayaan modal usaha melalui program Mekaar, tetapi juga menghadirkan berbagai inisiatif sosial yang memperkuat ketahanan keluarga.

Dengan bekal pendidikan, anak-anak dari keluarga prasejahtera diharapkan bisa memutus rantai kemiskinan dan menjadi agen perubahan di lingkungannya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau