Advertorial

Panggil Aku Ayah, Kisah Kasih Sayang Tanpa Ikatan Darah Tayang di CGV 7 Mulai Agustus 2025

Kompas.com - 07/08/2025, 09:55 WIB

KOMPAS.com – Mengangkat isu keluarga modern dan fenomena fatherless society di Indonesia, film Panggil Aku Ayah hadir sebagai pengingat bahwa cinta dan peran seorang ayah tidak selalu berasal dari hubungan biologis. 

Film karya Visinema tersebut merupakan adaptasi dari film Korea Selatan populer PAWN (2020) yang bekerja sama dengan CJ E&M.

Film drama keluarga itu dibalut kehangatan, humor, dan relevansi dengan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Film ini dijadwalkan tayang di seluruh jaringan bioskop CGV mulai Kamis (7/8/2025).

Panggil Aku Ayah berkisah tentang Intan kecil (diperankan Myesha Lin) yang dijadikan jaminan utang kepada penagih utang oleh ibunya (Rosa Meldianti) sebelum berangkat bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 

Dua penagih utang, Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan sepupunya Tatang (Boris Bokir), awalnya menganggap keberadaan Intan sebagai beban.

Namun, seiring waktu, kehadiran Intan justru meluluhkan hati mereka. Dedi dan Tatang menjadi figur ayah yang merawat, membesarkan, dan menyayangi Intan tanpa ikatan darah, hingga ia tumbuh dewasa (diperankan Tissa Biani).

Selain jajaran nama tersebut, film Panggil Aku Ayah juga dibintangi sejumlah pemeran pendukung. 

Chemistry yang dibangun para pemain menjadi salah satu kekuatan film tersebut. Hal ini turut memperkuat pesan emosional yang ingin disampaikan.

Nilai parenting dalam cerita

Panggil Aku Ayah mengangkat sejumlah nilai penting tentang peran ayah dalam keluarga. Pertama, keluarga bukan hanya sedarah. Walaupun Dedi bukan ayah biologis Intan, tetapi ia selalu berusaha hadir, merawat, dan memberikan kasih sayang kepada Intan dari kecil hingga dewasa.

Film Panggil Aku Ayah mengangkat sejumlah nilai penting tentang peran ayah dalam keluarga. dok. CGV Film Panggil Aku Ayah mengangkat sejumlah nilai penting tentang peran ayah dalam keluarga.

Kedua, peran ayah sebagai pengasuh dan pelindung. Bukan hanya soal mencari nafkah, Dedi sebagai ayah juga mendampingi tumbuh kembang dan mengusahakan yang terbaik untuk Intan. 

Ketiga, kehadiran emosional. Sebagai ayah dan orangtua, Dedi dan Tatang berusaha hadir dalam hidup Intan. Mereka memberikan dukungan dan apresiasi atas setiap pencapaiannya, baik secara fisik maupun emosional.

Promo spesial bagi pemilik nama ini

Untuk memeriahkan perilisan Panggil Aku Ayah, CGV menghadirkan promo khusus bagi penonton yang memiliki nama sama dengan karakter film, yakni Dedi, Tatang, Rosa, dan Intan. 

CGV menghadirkan program spesial bagi penonton film Panggil Aku Ayah yang memiliki nama sama dengan karakter film. dok. CGV CGV menghadirkan program spesial bagi penonton film Panggil Aku Ayah yang memiliki nama sama dengan karakter film.

Mereka berhak mendapatkan 15.000 CGV Points untuk setiap pembelian tiket Panggil Aku Ayah pada periode Kamis (7/8/2025) hingga Rabu (13/8/2025).

Panggil Aku Ayah bukan sekadar film, melainkan sebuah pelajaran tentang arti menjadi orangtua dan kasih sayang yang bisa tumbuh di tempat tidak terduga. 

Film itu dapat menjadi pilihan tontonan bersama keluarga atau sosok ayah yang berharga di hidup Anda.

Catat tanggal tayangnya dan saksikan kisah hangat serta mengharukan film Panggil Aku Ayah di bioskop CGV kesayangan Anda. 

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Panggil Aku Ayah dan film yang tayang di CGV lain, silakan kunjungi website www.cgv.id serta akun media sosial @cgv.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau