KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Rumah BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan program PackFest.
Dalam program itu, sebanyak 87 Rumah BUMN dan Witel ikut berpartisipasi serta melibatkan 1.524 pelaku bisnis dari berbagai sektor.
PackFest adalah program yang dihadirkan untuk menjawab tantangan utama yang dihadapi banyak pelaku usaha kecil, yaitu keterbatasan dalam pengaturan kemasan dan branding.
Seperti diketahui, di era pasar digital yang serbavisual dan cepat berubah, kemasan tidak lagi sekadar pelindung fisik produk, tapi juga representasi citra dan nilai dari produk itu sendiri.
Sebab, konsumen modern cenderung menilai kualitas produk dari dua sisi, yakni isinya dan tampilannya.
Melalui PackFest, UMKM kini mendapat kesempatan untuk memperbarui tampilan produknya secara profesional sekaligus memperoleh potongan harga hingga 50 persen untuk pencetakan kemasan.
UMKM yang mengikuti program Packfest 2025. Proses improvement, rebranding, dan upgrading yang difasilitasi dalam program itu juga memungkinkan pelaku UMKM menghasilkan kemasan yang berkualitas dan kompetitif.
Program itu juga dirancang untuk membangun pemahaman UMKM akan pentingnya identitas visual yang konsisten sebagai bagian dari strategi branding.
Hingga saat ini, lebih dari 1,2 juta kemasan berhasil diproduksi melalui PackFest dengan total omzet yang mencapai Rp 12,4 miliar.
Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto mengatakan, PackFest merupakan wujud nyata komitmen Telkom dalam mendukung UMKM agar dapat naik kelas.
“Kami ingin UKM Indonesia bisa tumbuh dan berkembang lewat branding yang kuat. Ketika produk mereka tampil lebih menarik, peluang untuk memperluas pasar juga lebih besar. Ini sejalan dengan SDGs poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab),” ujar Hery dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (6/8/2025).
Lebih dari sekadar bantuan pengemasan, tambah Hery, PackFest juga hadir sebagai upaya strategis untuk menjembatani UMKM dengan ekosistem industri kreatif kemasan.
Melalui kolaborasi dengan vendor-vendor lokal yang telah terkurasi kualitasnya, peserta bisa mendapatkan desain kemasan menarik sesuai standar pasar ritel modern.
“PackFest menjadi ruang belajar bersama yang mendorong kolaborasi antara pelaku UMKM dan berbagai pemangku kepentingan. Program ini tidak hanya menghasilkan kemasan berkualitas, tetapi juga memberikan perspektif baru mengenai pentingnya kemasan sebagai bagian integral dari strategi bisnis, bukan sekadar pelindung produk,” terang Hery.
Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah pemilik UKM Sanjabil dari RB Baubau, Maya.
Meski sempat ragu untuk mengikuti program PackFest, Maya mengaku bahwa program ini justru memiliki peran besar terhadap kemajuan usahanya.
“Awalnya saya agak ragu mengikuti PackFest karena mengira sama seperti yang lain. Namun, setelah ikut, saya merasa seperti memiliki tim kreatif sendiri. Mereka membimbing saya, mulai dari desain, saran warna, hingga pemilihan jenis kemasan. Program ini sangat bermanfaat bagi UKM seperti saya,” kata Maya.
Telkom melalui Rumah BUMN membuktikan bahwa transformasi bisnis tidak selalu harus dimulai dari langkah besar.
UMKM yang mengikuti program Packfest 2025. Pembaruan sederhana seperti peningkatan kualitas kemasan dapat menjadi gerbang menuju pasar yang lebih luas dan masa depan usaha yang lebih cerah.
Melalui PackFest, Telkom menegaskan perannya sebagai enabler dalam ekosistem UMKM Indonesia.
Dengan strategi yang berfokus pada kolaborasi, pemberdayaan, dan keberlanjutan, Telkom tidak hanya membantu UMKM bertahan, tetapi juga tumbuh serta bersaing dengan percaya diri di era kompetisi global.