Advertorial

Sukses Perkuat SDM pada 2025, IHCBS Kembali Hadir untuk Mendorong Produktivitas di 2026

Kompas.com - 11/09/2025, 19:53 WIB

KOMPAS.com - Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS) 2025 sukses digelar di ICE BSD City, mulai Selasa (2/9/2025) hingga Rabu (3/9/2025).

Mengusung tema “Future-Ready Workforce: Strategies for Indonesia’s Economic Transformation”, forum kolaborasi terbesar di Indonesia ini mempertemukan pemimpin industri, pemerintah, akademisi, hingga praktisi sumber daya manusia (SDM) dalam satu panggung strategis.

IHCBS 2025 mencatat kehadiran 3.000 peserta sepanjang acara yang terbagi rata antara 1.500 peserta daring dan 1.500 hadir langsung di lokasi. Ajang ini diharapkan mampu memperkuat kualitas tenaga kerja nasional agar lebih siap menghadapi transformasi ekonomi di era mendatang.

Acara hari pertama dibuka President Director PT GML Performance Consulting Suwardi Luis bersama Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Lilik Oetama. Sementara itu, Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo memberikan sambutan secara virtual.

“Kehadiran kami hari ini mencerminkan ketangguhan kita, tidak hanya pada hari ini, tetapi juga untuk masa depan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Suwardi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/9/2025).

Rangkaian sesi hari pertama menghadirkan grand keynote dari Menteri PANRB Dr Rini Widyantini, MSi, melalui video sambutan.

Berbagai tokoh nasional dan internasional juga mengisi sesi diskusi, seperti Professor di Hult International Business School & Member of EY Global Executive Assurance Riaz Shah, Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping Dewi Kurnia Salwa, Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ir Andrey Andoko, MSc, PhD, CEO Kariermu Talentics and Maxime Najeela Shihab, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Professor London Business School Lynda Gratton.

Selain itu, 21 pembicara lain dari kalangan praktisi turut mengisi tujuh concurrent track dengan ragam tema relevan.

IHCBS 2025. Dok. Istimewa IHCBS 2025.

Hari kedua berlangsung semakin semarak dengan fokus pada AI-Empowered Leadership yang dibawakan President Maxwell Leadership Indonesia David Tjokrorahardjo. Ia menekankan bahwa kecerdasan buatan akan membawa perubahan besar dalam dunia kerja dan gaya kepemimpinan.

Sesi berikutnya menghadirkan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata yang berbagi pengalaman membangun budaya organisasi berlandaskan tujuan besar (purpose-driven culture).

Puncak hari kedua ditandai special grand eynote dari Menteri Ketenagakerjaan, Prof Yassierli, Ph. Dalam pidato bertema “People as Foundation for Indonesia Economic Transformation”, Prof Yassierli menegaskan kompleksitas isu ketenagakerjaan di Indonesia, mulai dari amanah konstitusi yang menjamin pekerjaan layak hingga dinamika tantangan global.

Ia juga menyoroti pentingnya menggabungkan praktik terbaik dunia dengan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya manusia.

“Indonesia butuh next practices yang mengombinasikan best practices dengan nilai-nilai lokal agar pengelolaan human capital tidak hanya efektif, tetapi juga relevan,” ujar Prof Yassierli.

Suasana acara semakin seru dengan digelarnya battle session bertema “Flexibility of Time and Place of Work.”

Diskusi tersebut menghadirkan Finance & Asset Management Director Kompas Gramedia Group Yola Putryanie, Owner Acrobyte Group & Creator Theo Derick, Head of Digital Marketing QuBisa Artha Nadiny Siahaan.

Ketiganya menekankan bahwa fleksibilitas kerja modern harus dipandang sebagai peluang asal dikelola dengan pola komunikasi dan mindset yang tepat.

IHCBS 2025 kian semarak dengan penampilan spesial Yovie & Nuno yang membangkitkan antusiasme peserta. Sebagai penutup, panitia mengumumkan soft launching IHCBS 2026 yang akan hadir dengan tema “Harnessing Human-Centric AI and Digitalization to Unlock Next Level Productivity.”

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau