KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Lewat dua pilar utama, yakni Digital Connectivity serta Digital Platform and Ecosystem Services, Telkom bertransformasi menjadi national sustainability platform yang tak hanya menghadirkan konektivitas, tetapi juga memperkuat fondasi ekosistem digital di Indonesia.
Pilar Digital Connectivity menjadi basis utama dalam mendorong inklusi digital nasional. Melalui jaringan backbone serat optik, layanan mobile broadband, dan satelit, Telkom memastikan akses konektivitas merata di seluruh wilayah, termasuk di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
Sebagai wujud komitmen menjaga masa depan Indonesia yang inklusif, hijau, dan berdaulat secara digital, infrastruktur tersebut dikembangkan dengan prinsip keberlanjutan.
Sementara itu, pilar Digital Platform and Ecosystem Services difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Telkom menghadirkan layanan data center, cloud, big data, AI, dan keamanan siber bagi sektor publik ataupun dunia usaha.
Kemudian, Telkom juga membangun ekosistem digital terintegrasi lintas sektor, mulai dari marketplace PaDi UMKM, layanan telemedisin, digitalisasi pendidikan, hingga solusi digital lifestyle, untuk mendorong produktivitas masyarakat.
Selaras dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), Telkom berupaya menciptakan shared value bagi pelanggan, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas.
Upaya itu ditujukan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission Scope 1 dan 2 pada 2030.
Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin saat menyampaikan paparan pada acara Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025 yang digelar pada Kamis (11/9/2025).
Sejumlah inisiatif juga tengah dijalankan, di antaranya pembangunan green data center, BTS ramah lingkungan, modernisasi jaringan dengan efisiensi energi, dan penerapan prinsip circular economy.
Melalui program GoZero%, Telkom juga aktif dalam pelestarian lingkungan, seperti konservasi hutan, rehabilitasi ekosistem laut, penanaman mangrove, dan pengelolaan limbah kabel optik.
Dari sisi sosial, Telkom mendorong transformasi digital yang inklusif lewat literasi digital, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta penyediaan layanan ramah disabilitas. Dengan begitu, seluruh lapisan masyarakat mendapat kesempatan yang sama untuk mengakses layanan digital.
Pada agenda Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025, Kamis (11/9/2025), Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin menegaskan bahwa penerapan prinsip ESG diperkuat dengan tata kelola yang unggul.
“Telkom menegakkan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berintegritas melalui standar global seperti ISO 37001 Anti-Bribery Management System, serta capaian ASEAN Corporate Governance Scorecard yang menempatkan Telkom sebagai tolok ukur tata kelola di kawasan,” jelas Awaluddin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/9/2025).
Menurutnya, tata kelola yang kuat memastikan setiap inisiatif lingkungan dan sosial bukan sekadar program jangka pendek, melainkan strategi berkelanjutan yang memberi manfaat nyata bagi bisnis, masyarakat, dan bangsa.
Dalam paparan bertajuk “From Connectivity to Responsibility: Shaping a Greener Digital Economy”, Awaluddin menekankan urgensi kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan.
“Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, pelanggan, dan pemangku kepentingan, Telkom secara konsisten menghadirkan inovasi yang terarah dan beretika demi kedaulatan nasional yang berkelanjutan,” ujarnya.