Advertorial

Wali Kota Bogor Hadiri Rakor Percepatan Pembangunan Infrastruktur Jabar, Bahas Alokasi Anggaran Perbaikan Jalan

Kompas.com - 20/09/2025, 14:43 WIB

KOMPAS. com - Rakor yang dipimipin oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi turut dihadiri oleh 27 kepala daerah se- Jawa Barat.

 "Baru saja kami melakukan rakor bersama Gubernur Jawa Barat dengan para Kepala Daerah se-Jawa Barat tentang prioritas pembangunan infrastruktur yang harus dilaksanakan sebagai prioritas," tutur Dedie Rachim usai rakor.

Ia menambahkan, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa setiap pemerintah kabupaten dan kota di Jabar wajib menyiapkan alokasi anggaran untuk perbaikan jalan minimal 7,5 persen dari total anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

"Itu dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, nah ini yang coba sedang kita kaji dan jalani supaya memang harapan beliau (Gubernur Jawa Barat) bisa terlaksana," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/9/2025).

Gubernur Dedi Mulyadi menuturkan, penetapan angka 7,5 persen tersebut adalah penting. Pasalnya keluhan masyarakat soal jalan rusak kerap dilayangkan kepadanya, meski status jalan tersebut berada di bawah kewenangan kabupaten dan kota.

"Karena kalau tidak 7,5 persen, tetap saja jalan di Jawa Barat akan tetap rusak," ungkapnya.

Menurut Dedi Mulyadi, kebijakan itu akan diperkuat dengan keputusan gubernur agar seluruh daerah memiliki komitmen yang sama.

Selain itu, Dedi Mulyadi menilai bahwa kewajiban alokasi ini akan memaksa daerah menempatkan infrastruktur sebagai prioritas utama dibanding pos anggaran lain yang dianggap tidak bermanfaat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau