Advertorial

Sekda Jabar: Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar Lampaui Rerata Nasional

Kompas.com - 22/09/2025, 16:46 WIB

KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar saat ini di atas rerata nasional.

Hal itu diungkapkan Herman dalam rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Setda Jabar di areal Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/9/2025).

Meski menunjukkan tren positif, ia menegaskan pemerintah dan masyarakat agar tidak lengah dalam menjaga momentum pertumbuhan.

“Dalam dua tahun terakhir, baru kali ini LPE Provinsi Jabar di atas rerata nasional. Saat ini, LPE Jabar 5,23 persen, sedangkan LPE nasional 5,12 persen. Jangan menghela nafas terlalu panjang, kita sedang bertumbuh, nanti kehilangan momentum,” ujar Herman dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi Jabar ditopang beberapa faktor utama, seperti belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor impor.

Salah satu sektor yang dinilai memiliki efek ganda adalah perumahan.

“Perumahan adalah sektor yang bisa menyerap tenaga kerja. Satu rumah saja diperbaiki atau dibangun itu bisa menyerap tiga sampai lima orang pekerja,” tambahnya.

Herman juga menekankan belanja barang untuk sektor ini, seperti semen, pasir, dan kayu, turut menggerakkan perekonomian karena toko bahan bangunan hingga sektor produksi ikut berputar.

“Ketika pergerakan di hulu berjalan, pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” kata Herman.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau