Advertorial

Bertemu Dirut KAI, Wali Kota Bogor Bahas Pengembangan Transportasi Massal

Kompas.com - 22/09/2025, 21:38 WIB

KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi kunjungan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin ke Bogor.

Hal itu disampaikan Dedie saat pertemuan bersama Dirut PT KAI di Tourist Information Center (TIC) Alun-Alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, pertemuan itu membuka harapan baru bagi pengembangan transportasi massal di Kota Bogor.

Dedie menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyiapkan lahan seluas 1,6 hektare di Sukaresmi sebagai stoplet kereta.

Lokasi tersebut diproyeksikan menjadi titik transit bagi penumpang dari wilayah barat dan utara Bogor, seperti Leuwiliang, Jasinga, Dramaga, Ciluar, hingga Cibuluh. Dengan demikian, mereka tidak perlu masuk ke pusat kota.

Stoplet ini untuk membagi penumpang yang datang dari wilayah barat dan utara Bogor sehingga tidak perlu lagi masuk sampai ke alun-alun tengah kota,” jelas Dedie dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/9//2025).

Selain menjadi titik transit, Stoplet Sukaresmi juga diusulkan sebagai stasiun khusus untuk pengangkutan hasil bumi dari Bogor Barat dan Utara, termasuk wilayah Kabupaten Bogor.

“Di Kabupaten Bogor masih banyak petani yang menghasilkan komoditas pertanian. Kalau ada fasilitas untuk mengangkut hasil bumi langsung menuju Jakarta, tentu akan sangat baik,” tuturnya.

Dedie juga mengusulkan pemanfaatan lahan di sekitar Stasiun Bogor, khususnya di Jalan Nyi Raja Permas untuk dikembangkan menjadi sentra kuliner.

“Kalau bisa disiapkan sentra kuliner yang representatif, perjalanan kereta dari Bogor ke Jakarta akan diimbangi dengan kedatangan wisatawan ke Bogor untuk menikmati kuliner. Apalagi, lokasinya berdekatan dengan stasiun dan alun-alun,” kata Dedie.

Tak hanya itu, Dedie menyebut soal rencana memperpanjang jalur KRL yang saat ini berhenti di Stasiun Bogor hingga ke arah selatan menuju Sukabumi.

Sementara itu, Bobby menilai diskusi dengan Wali Kota Bogor terkait peningkatan layanan berlangsung produktif dan menyeluruh.

“Potensi ke depan sangat besar. Tidak hanya dari kenaikan penumpang, tetapi juga angkutan barang,” ujar Bobby.

PT KAI, kata Bobby, akan mengkaji lebih lanjut rencana pemanfaatan lahan Sukaresmi, baik dari sisi teknis maupun komersial. Pihaknya akan melaporkan kembali mengenai penggunaan lahan seluas 1,6 hektare tersebut.

Selain itu, pihaknya juga turut meninjau sky bridge yang menghubungkan Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang.

Menurutnya, Stasiun Paledang saat ini hanya melayani kereta lokal. Ke depan, tidak menutup kemungkinan stasiun tersebut juga digunakan untuk melayani kereta komuter.

“Nanti kami kaji lagi. Yang paling penting bagi kami adalah keselamatan penumpang sebagai patokan utama,” tandasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau