KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menegaskan konsistensinya dalam mendukung keberlanjutan program Citarum Harum.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman menuturkan bahwa ke depan, transformasi program tersebut akan lebih diarahkan agar masyarakat menjadi aktor utama.
Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan dengan Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (23/9/2025).
Herman menyampaikan bahwa bagi Pemprov Jabar, Citarum Harum bukan sekadar proyek, melainkan kebutuhan.
"Ke depan, edukasi kepada masyarakat sangat penting agar tumbuh rasa memiliki. Satgas menjadi penggerak, tetapi titik berat keberhasilan ada pada partisipasi masyarakat,” tambahnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, meski anggaran lintas kementerian pasca-Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengalami efisiensi, Pemprov Jabar tetap menyiapkan dukungan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk menjaga operasional Satgas Citarum Harum.
Sementara itu, Ketua BAM DPR RI Ahmad Heryawan menegaskan bahwa pihaknya siap mendorong penguatan kelembagaan Satgas Citarum Harum.
Menurutnya, BAM DPR siap menyampaikan berbagai aspirasi dan persoalan yang muncul sebagai masukan, baik ke kementerian maupun lembaga terkait.
“Satgas harus diperkuat kelembagaannya agar mempunyai kewenangan lebih tegas, termasuk akses ke kementerian atau lembaga untuk memikirkan anggaran bersama," ucap Ahmad Heryawan.
"Indikator capaian juga harus jelas, terutama kualitas air Citarum yang kini sudah berstatus cemar ringan. Ke depan, kualitasnya harus meningkat ke angka 60, bahkan 70,” tambahnya.
Gubernur Jabar periode 2008—2018 itu juga menekankan penyelesaian persoalan sampah, limbah, serta keramba jaring apung di waduk yang melebihi kapasitas.
Pria yang akrab disapa Aher itu pun mendorong pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPAS) Legok Nangka.
Menurutnya, upaya itu akan menjadi solusi besar terkait pengelolaan persampahan di wilayah Bandung Raya.