Advertorial

Aplikasi “Nyari Gawe” Permudah Akses ke Lapangan Kerja

Kompas.com - 08/10/2025, 14:03 WIB

KOMPAS.com — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meluncurkan aplikasi pencarian kerja “Nyari Gawe” di PT Sun Bright Lestari, Kabupaten Indramayu, Selasa (7/10/2025).

Aplikasi tersebut diharapkan menjadi terobosan dalam mempertemukan pelaku industri dengan calon tenaga kerja lokal secara cepat, efisien, dan transparan.

Mekanisme pencarian kerja melalui “Nyari Gawe” tergolong sederhana. Data para pencari kerja, seperti nama dan nomor telepon, akan diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja kepada perusahaan. Selanjutnya, HRD perusahaan akan menghubungi kandidat untuk proses seleksi tanpa perlu melamar secara manual.

“Kemudian, oleh HRD dipanggil untuk seleksi, tidak perlu melamar. Jadi tidak usah capek-capek,” ujar pria yang akrab disapa KDM itu dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

KDM menekankan bahwa peluncuran aplikasi tersebut bukan sekadar digitalisasi layanan ketenagakerjaan, melainkan juga langkah konkret menciptakan lapangan kerja di Jawa Barat.

“Nyari Gawe” menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang adaptif dan berpihak pada masyarakat, khususnya bagi pencari kerja di wilayah industri seperti Indramayu.

Bupati Indramayu Lucky Hakim menyambut positif peluncuran aplikasi tersebut. Ia menilai, aplikasi ini akan menciptakan keteraturan proses rekrutmen sekaligus mencegah praktik pungutan liar yang sering merugikan pencari kerja.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya aplikasi ini. Selama ini, orang mau kerja sampai desak-desakan, bahkan ada yang pingsan. Padahal, mereka mau bekerja, bukan meminta uang,” ujar Lucky.

Menurut Lucky, pemerintah daerah telah berulang kali mengingatkan bahwa tidak boleh ada pungutan dalam proses penerimaan kerja.

“Kalau mau kerja di pabrik sepatu harus bayar Rp 2 juta, Rp 2,5 juta, beli seragam, itu tidak boleh. Dengan aplikasi ini semuanya lebih jelas dan bisa diakses langsung,” tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, tercatat 100 pencari kerja hadir langsung. Sebanyak 16 perusahaan hadir secara luring dengan kebutuhan 530 tenaga kerja, sementara 17 perusahaan hadir daring dengan potensi 11.500 lowongan hingga akhir 2025.

Proyeksi menunjukkan potensi lowongan kerja hingga 2026 akan meningkat 25 persen, mencapai 14.375 formasi.

Aplikasi “Nyari Gawe” dapat segera diunduh melalui pranala s.id/appNyariGawe dan bakal tersedia di Play Store dalam beberapa hari ke depan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau