Advertorial

Hadapi Pemotongan TKD 2026, DPRD Surabaya Dorong Optimalisasi Aset Daerah

Kompas.com - 15/10/2025, 20:39 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah pusat berencana memotong dana Transfer ke Daerah (TKD) Kota Surabaya sebesar Rp 730 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.

Menyikapi rencana itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyiapkan strategi efisiensi dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai menilai bahwa situasi tersebut harus menjadi momentum untuk memperkuat efisiensi dan mengoptimalkan aset daerah yang belum produktif.

Pemkot Surabaya perlu berinovasi agar PAD 2026 bisa meningkat. Salah satu langkahnya adalah efisiensi kebutuhan rutin dan optimalisasi aset,” ujar Bahtiyar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/10/2025).

Bahtiyar menyarankan optimalisasi aset dilakukan melalui pendataan, digitalisasi, dan promosi. Ia mengusulkan agar perangkat kelurahan dan kecamatan dilibatkan dalam pendataan aset serta mendokumentasikan data berupa foto, video, dan lokasi.

Nantinya, data tersebut dapat diunggah ke situs web khusus sebagai etalase digital bagi masyarakat ataupun investor.

Langkah itu diharapkan dapat meningkatkan transparansi, mencegah praktik perantara, dan mempercepat integrasi data aset daerah.

Selain itu, Bahtiyar juga mendorong pendataan ulang bangunan dan properti warga untuk menyesuaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sesuai kondisi aktual, tanpa menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Penyesuaian pajak dilakukan berdasarkan fakta lapangan, bukan kenaikan tarif. Ini dapat memperkuat PAD di tengah kebijakan efisiensi,” tuturnya.

Dengan strategi tersebut, DPRD berharap, Pemkot Surabaya mampu menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi meski terjadi pengurangan TKD dari pemerintah pusat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau