KOMPAS.com – Panbil Group terus memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekonomi daerah selama hampir empat dekade berkiprah di Pulau Batam. Melalui pengembangan kawasan industri di tiga titik strategis, perusahaan ini menargetkan dapat menyerap lebih dari 60.000 tenaga kerja hingga 2030.
Langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen Panbil Group untuk mendukung kemajuan perekonomian Kota Batam yang masih menghadapi tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kepri mencapai 6,89 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi kedua secara nasional. Adapun TPT Batam mencatatkan angka 7,68 persen.
“Sejak awal berdiri, Panbil Group hadir untuk memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat Batam. Kami ingin memastikan bahwa setiap proyek yang dikembangkan membawa manfaat langsung dalam bentuk lapangan kerja dan peningkatan daya saing daerah,” demikian keterangan resmi Panbil Group yang diterima Kompas.com, Jumat (17/10/2025).
Kembangkan tiga kawasan industri strategis
Panbil Group memulai pembangunan Kawasan Industri Muka Kuning pada 1999 di atas lahan sekitar 100 hektare (ha) untuk menjawab kebutuhan investor akan lokasi usaha yang strategis di Batam.
Ekspansi berlanjut dengan pengembangan Muka Kuning Tahap 2 yang telah melalui proses panjang, mulai dari pengajuan ke BP Batam pada 2015, persetujuan pada 2018, hingga pengerjaan pada awal 2021.
Kawasan tersebut pun terus berkembang menjadi pusat aktivitas ekonomi dengan lebih dari 20.000 tenaga kerja per 2025. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Batam.
Selain itu, Panbil Group tengah mengembangkan kawasan industri seluas sekitar 100 ha di Tembesi, Kecamatan Sagulung. Kawasan ini dirancang untuk menampung industri elektronik dan diproyeksikan mampu menyerap hingga 30.000 tenaga kerja.
PT Tanjung Piayu Makmur sebagai pengembang kawasan tersebut telah menjajaki kerja sama dengan calon investor dari Singapura, China, Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.
Kawasan ini akan dibangun dengan konsep eco low-carbon industrial park yang menekankan efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Perluas bisnis ke KEK Tanjung Sauh
Tak hanya di Batam, Panbil Group juga memperluas jangkauannya ke Pulau Tanjung Sauh, sekitar 2 km dari Batam. Pulau ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2024 dan dikelola oleh PT Batam Raya Sukses Perkasa.
Dengan luas mencapai 800 ha, KEK Tanjung Sauh diharapkan menyerap sekitar 18.000 tenaga kerja hingga 2030. Per Oktober 2025, kawasan ini telah mempekerjakan 817 orang dari berbagai badan usaha dan pelaku usaha yang beroperasi di sana.
Panbil Group juga menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Batam melalui proyek-proyek strategis yang berkelanjutan. Dengan demikian, perusahaan dapat terus menciptakan lapangan pekerjaan baru di tahun-tahun mendatang.
“Inisiatif ini dirancang dengan harapan dapat memperkuat posisi Batam sebagai pusat industri dan investasi unggulan di Indonesia. Panbil Group terus berupaya membangun masa depan ekonomi Batam yang lebih kokoh, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tulis keterangan resmi Panbil Group.