Advertorial

Hadiri Lirboyo Bersholawat, Wali Kota Vinanda Perkuat Kolaborasi dengan Santri demi Pembangunan Kota Kediri

Kompas.com - 21/10/2025, 14:19 WIB

KOMPAS.com - Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati beserta Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin hadir dalam acara Lirboyo Bersholawat pada Senin (20/10/2025). Kegiatan ini merupakan ungkapan syukur untuk memperingati Hari Santri 2025.

Bertempat di Lapangan Barat Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dalam kegiatan itu, alunan salawat menggema di tengah lautan manusia. Para santri dan syekhermania mengikuti dengan khusyuk panduan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.

Dalam sambutannya, Khofifah mengungkapkan betapa luar biasanya kekuatan dari pesantren. Hingga kini, kekuatan itu terus dirajut oleh alumni yang juga sudah mendirikan pesantren lain.

“Kalau membicarakan Lirboyo, tidak hanya di Kota Kediri, tetapi Lirboyo lain yang sudah berkembang luar biasa di seluruh Indonesia. Bahkan, perwakilan di berbagai dunia. Pesantren ini adalah guru pendidikan di NKRI,” ujar Khofifah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Khofifah menambahkan, sebelum ada pendidikan-pendidikan formal, para ulamalah yang mendidik anak bangsa dan membangun kekuatan di Tanah Air. Hal itu kemudian melahirkan santri-santri yang punya hubbul waton minal iman.

“Kekuatan pesantren, ulamanya, santrinya, ekosistemnya ayo kita jaga dan kuatkan bersama," katanya.

Khofifah juga menjelaskan bahwa banyak orang belum tahu jika di pesantren memiliki pengolahan limbah yang luar biasa.

“Ini sebetulnya program Presiden Prabowo yang ingin semuanya bisa melakukan pemilahan sampah. Dengan begitu, sampah bisa menjadi rupiah, kemudian bisa memberikan barokah. Sampaikan kepada dunia bahwa dari Lirboyo ini ada kekuatan-kekuatan menjaga lingkungan luar biasa. Ada kekuatan melahirkan ekonomi pesantren yang luar biasa," jelas Khofifah.

Kyai dan ulama dinilai Khofifah serta Vinanda punya peran penting dalam pembangunan negeri. Dok. Pemkot Kediri Kyai dan ulama dinilai Khofifah serta Vinanda punya peran penting dalam pembangunan negeri.

Pada kesempatan sama, Vinanda mengucap syukur karena Kota Kediri memiliki banyak Pondok Pesantren, salah satunya Lirboyo.

Menurutnya, dengan dukungan para kyai dan ribuan santri, mereka bisa bersama-sama membangun kota Kediri menjadi kota yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Pembangunan Kota Kediri, lanjutnya, tak terlepas dari peran pondok pesantren. Bersama para kyai dan santri, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri berkomitmen untuk kolaborasi, saling mendukung, berbagi ide, dan bersama memberi manfaat untuk masyarakat.

“Kami senantiasa memohon doa dan dukungan para kyai agar roda pemerintahan Kota Kediri selalu dilimpahkan rahmat dan berkah dari Gusti Allah," ucap Vinanda.

Sebagai informasi, acara Lirboyo Bersholawat turut dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, para masayikh Pondok Pesantren Lirboyo, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz, jajaran PWNU, Pangdam V Brawijaya Mayor Jend TNI Rudy Saladin, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, dan Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail.

Kemudian, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Ketua TP-PKK Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin, Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil, jajaran syuriah dan tanfidziah PCNU, tokoh agama, dan tamu undangan lain.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau