Advertorial

Mencoba Langsung ROG Xbox Ally, Handled Gaming PC Terbaik dari ASUS

Kompas.com - 23/10/2025, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Kompetisi di segmen konsol gim genggam (handheld gaming PC) makin memanas. Terbaru, ASUS menggandeng Microsoft untuk melahirkan perangkat terbarunya, ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X.

Perangkat ini menjalankan sistem operasi Windows 11 dan membawa pengalaman bermain khas Xbox melalui desain serta tata letak tombol yang menyerupai kontroler Xbox Wireless Controller.

Perangkat tersebut tidak hanya ditujukan untuk menjalankan gim dari Xbox Game Pass, tetapi juga platform game PC populer lainnya, seperti Steam dan Epic Games Store.

Kompas.com berkesempatan menjajal langsung unit ROG Xbox Ally. Dalam pandangan pertama, perangkat ini tampil elegan dengan warna putih khas ROG.

Kenyamanan maksimal ala Xbox Wireless Controller

Ketika pertama kali mencoba ROG Xbox Ally, perangkat ini terasa solid dan nyaman di tangan berkat desain Contoured Grips yang kini diadopsi secara penuh. Desain ini terinspirasi dari Xbox Wireless Controllers yang dikenal memiliki ergonomi terbaik di kelas konsol.

Saat pertama kali menggenggam, bagian pegangan terasa dibuat lebih melengkung dan cembung. Ini dirancang untuk menyesuaikan lekuk alami telapak tangan saat memegang controller.

Kontur tersebut dapat menghilangkan tekanan yang sering dirasakan pada telapak tangan saat bermain dalam durasi panjang. Hal ini kerap terjadi pada perangkat handheld dengan grip yang lebih datar.

Gamer dapat memosisikan jari-jari mereka secara lebih rileks di sekitar tombol bahu (shoulder buttons) dan trigger. Selain itu, penempatan tombol utama terasa intuitif dan responsif, termasuk tombol aksi (X, Y, A, B), D-Pad, dan joystick.

Kontroller ROG Xbox Ally.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA Kontroller ROG Xbox Ally.

Material pada grip juga memberikan tekstur kesat yang tidak licin. Ini membuat perangkat tetap kokoh dalam genggaman, bahkan saat tangan sedikit berkeringat.

Untuk dimensi, ROG Xbox Ally memiliki panjang 290,8 milimeter (mm), lebar 121,5 mm, dan tebal 50,7 mm.

Dengan bobot 670 gram, perangkat portable gaming itu dapat digenggam dan dimainkan dalam posisi apa pun, baik berbaring di sofa, duduk di kereta, maupun di atas meja tanpa cepat menimbulkan rasa pegal atau lelah pada pergelangan tangan.

Layar tajam dan responsif

ROG Xbox Ally dibekali layar 7 inci Full High Definition (HD) (1080P) IPS yang menyajikan kualitas visual tajam dan warna yang hidup.

Layar tersebut memiliki refresh rate 120 Hertz (Hz) dengan response time tujuh milisecond (ms). Spesifikasi ini krusial untuk menjamin gerakan dalam gim ditampilkan dengan mulus, terutama bagi gamer kompetitif.

Ketika bermain gim bergenre first-person shooter (FPS) misalnya, atau balapan yang cepat, perbedaan antara 120 Hz dan 60 Hz akan terasa signifikan karena gerakan karakter dalam game akan terlihat lebih jelas dan reaktif.

Layar ROG Xbox Ally juga didukung teknologi variable refresh rate (VRR). Fitur ini menjadi kunci untuk pengalaman gaming bebas dari stuttering atau screen tearing.

ROG Xbox Ally memiliki layar yang tajam.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA ROG Xbox Ally memiliki layar yang tajam.

Seperti diketahui, VRR dapat menyinkronkan refresh rate layar dengan frame rate yang dihasilkan kartu grafis. Ini untuk memastikan transisi visual tetap mulus meski ketika performa gim mengalami fluktuasi ringan.

Layar ROG Xbox Ally juga cukup terang karena memiliki tingkat kecerahan 500 nits. Ini untuk memastikan tampilan layar tetap jelas saat digunakan di luar ruangan atau di tempat dengan pencahayaan yang terang.

Perlindungan layar juga diperkuat dengan material Gorilla Vitus dan lapisan khusus Corning DXC Anti-Reflection. Lapisan anti-pantulan ini amat fungsional bagi konsol handheld karena efektif meredam pantulan cahaya sehingga gamer dapat fokus sepenuhnya pada gim.

Performa mulus dan lancar

ROG Xbox Ally dibekali prosesor AMD Ryzen Z2 A. Ini merupakan prosesor terbaru untuk handheld gaming yang dirancang untuk performa dan efisiensi daya tinggi dari AMD.

Cip itu menggunakan empat core Zen 2, kartu grafis (GPU) RDNA 2 dengan delapan core, dan mendukung RAM LPDDR5 hingga 6400 MT/s.

Dengan konfigurasi thermal design power (TDP) yang lebih rendah, yaitu antara 6-20W, prosesor tersebut memungkinkan perangkat handheld gaming memiliki daya tahan baterai yang lebih lama.

Prosesor tersebut ditujukan bagi gamer yang menginginkan bermain game tanpa perlu terhubung ke sumber daya listrik (unplugged) terus menerus.

Untuk RAM, ROG Xbox Ally memiliki konfigurasi memori RAM 16 GB LPDDR5 dengan kecepatan 6400 Mhz. Kapasitas RAM dual-channel ini menjadi standar ideal untuk gaming dan memastikan sistem dapat menangani beban multitasking dan kebutuhan gim AAA yang berat.

Untuk penyimpanan, ROG Xbox Ally menyediakan 512 GB M.2 2280 SSD. Kapasitas ini cukup memadai untuk menampung beberapa game besar.

Hal yang patut dipuji pada ROG Xbox Ally adalah kemudahan upgrade. ASUS memahami bahwa gamer PC sering kali membutuhkan ruang penyimpanan besar.

Slot SSD dibuat mudah diakses dan dapat ditingkatkan hingga kapasitas 1TB PCIe Gen4 atau lebih. Ini memberikan kebebasan bagi pengguna untuk memperluas pustaka game mereka tanpa khawatir kehabisan ruang.

Meskipun Ryzen Z2 A dioptimalkan untuk performa stabil pada resolusi 720 piksel (P), prosesor tersebut mampu memberikan pengalaman gaming yang sangat memuaskan, bahkan pada pengaturan grafis lebih tinggi atau Full HD (1980 x 1080 piksel).

Berdasarkan pengujian yang dilakukan Kompas.com, ROG Xbox Ally mampu memainkan Asphalt Legends dan Hollow Knight: Silksong dengan lancar, baik di pengaturan grafis 720p atau 1080p.

ROG Xbox Ally mampu memainkan Hollow Knight: Silksong di resolusi 1080p dengan lancar.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA ROG Xbox Ally mampu memainkan Hollow Knight: Silksong di resolusi 1080p dengan lancar.

Pengguna bisa memainkan game di resolusi 720p tanpa harus menyambungkan charger ke ROG Xbox Ally. Jika ingin menikmati grafis yang lebih tajam, pengguna dapat beralih ke resolusi Full HD (1080p).

Saat bermain di resolusi 1080p dengan pengaturan grafis ultra atau “rata kanan”, pengguna disarankan untuk menyambungkan charger ROG Xbox Ally.

Pasalnya, perangkat tersebut membutuhkan tambahan daya untuk memainkan gim dengan kualitas Full HD, terlebih jika pengaturan grafisnya rata kanan. Selain itu, mode Turbo yang merupakan mode operasi tertinggi di perangkat ini juga baru aktif setelah charger tersambung ke ROG Xbox Ally.

Pengalaman bermain gim terasa mulus berkat teknologi AMD Fluid Motion Frames (AFMF)—fitur yang berjalan di Windows dan dapat meningkatkan perceived frame rate di ribuan gim.

Fitur tersebut membuat gameplay terasa lebih mulus dengan injeksi frame yang cerdas. Ini membuatnya dapat menjadi fitur penting untuk memaksimalkan portable gaming.

Sebagai informasi, pengaturan resolusi dapat dilakukan melalui menu Command Center atau Armoury Crate SE (ACSE). Perlu dicatat, jika perubahan hanya dilakukan di dalam gim tanpa menyesuaikan pengaturan di ACSE, sistem akan otomatis mengembalikannya ke resolusi awal (720p).

Cara merubah pengaturan grafis 720p atau 1080p dengan shorcut ACSE.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA Cara merubah pengaturan grafis 720p atau 1080p dengan shorcut ACSE.

Selain pengaturan kualitas grafis, pengguna juga bisa melakukan berbagai pengaturan di ACSE, seperti Operating Mode, Auto Control Mode, Game Profile, Keyboard, Off Real-time Monitor, Max FPS Limiter, Show Desktop, serta On AMD RSR.

Mudah dioperasikan

Tak hanya memainkan gim dengan mulus, ROG Xbox Ally memiliki tampilan antarmuka yang mudah dioperasikan.

Berjalan dengan Windows 11, perangkat ini menawarkan Freedom of Windows. Pengguna dapat menginstal perangkat lunak apa pun, menjelajah internet, atau menggunakan perangkat ini sebagai PC mini yang ringkas.

Namun, yang paling memanjakan gamer dari perangkat tersebut adalah Power of Xbox. Konsol ini menjadi yang pertama menghadirkan Xbox App – Full Screen Experience untuk perangkat handheld.

Ketika gamer menghidupkan perangkat, pengguna dapat menavigasi antarmuka yang dioptimalkan untuk gamepad.

Pengguna dapat memilih mode untuk mengoperasikan antarmuka di ACSE, yakni Auto Control mode dan Gamepad Control Mode. Jika ingin mengatur antarmuka menggunakan gamepad, pengguna dapat memilih Gamepad Control Mode.

Sementara itu, jika hendak bermain gim, pengguna dapat langsung menekan tombol Xbox yang tersemat di ROG Xbox Ally.

Ini memberikan console experience yang intuitif, seolah membuat gamer sedang menyalakan Xbox, bukan PC. Pintasan ini juga membuat pengguna dapat memilih beberapa menu yang tersedia, yakni Xbox Game Pass, Steam, dan ACSE.

Tampilan ACSE.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA Tampilan ACSE.

Untuk pengelolaan sistem, ASUS menyediakan ACSE yang berfungsi sebagai pusat komando. Fitur ini memungkinkan gamer mengatur mode performa, menyesuaikan fan speed, dan melakukan kustomisasi lain.

Menariknya, ACSE terintegrasi langsung ke dalam Xbox Game Bar yang dapat diakses melalui tombol pintasan. Command Center memberikan akses instan ke lebih dari 20 fungsi esensial, termasuk pengaturan layar, Touch Screen Switch, dan manajemen gim yang sedang berjalan. Ini menjadikan semua kontrol penting selalu berada di ujung jari.

Baterai tahan lama

Dari sisi daya, ROG Xbox Ally dibekali baterai berkapasitas 60 WHr. Kapasitas ini dikombinasikan dengan efisiensi daya AMD Ryzen Z2 A Processor yang dirancang untuk memenuhi janji All-Day Gaming.

Berdasarkan pengujian Kompas.com, ROG Xbox Ally mampu memainkan Asphalt Legends selama lebih dari dua jam tanpa henti. Dalam penggunaan ringan, perangkat ini bahkan bisa bertahan hingga sekitar lima jam.

Namun, daya tahan tersebut sangat bergantung pada intensitas dan ukuran gim yang dimainkan. Semakin berat gimnya, durasi baterai juga semakin singkat. Pengisian daya dilakukan melalui port USB-C yang mendukung Power Delivery.

ASUS melengkapi ROG Xbox Ally dengan sistem pendingin ROG Intelligent Cooling Dual Fans. Sistem ini dirancang dengan bilah kipas yang dioptimalkan untuk memastikan pembuangan panas yang efisien.

ASUS mengklaim, pendinginan itu memiliki tingkat kebisingan yang sangat rendah, yakni 30 desibel (dB). Dalam pengujian singkat, sistem pendingin ini memang terdengar senyap.

Fitur tersebut memungkinkan sesi bermain gim tanpa gangguan suara kipas yang berlebihan sekaligus menjadi keunggulan penting untuk portable gaming.

ROG Xbox Ally juga dilengkapi porta Dual USB-C 3.2 Gen2 yang multifungsi. Kedua porta ini tidak hanya mendukung pengisian daya (PD 3.0), tetapi juga output display melalui Display Port 1.4.

Hal itu memungkinkan pengguna menghubungkan konsol ini ke monitor atau TV eksternal untuk sesi bermain yang lebih imersif di layar lebar.

Untuk melengkapi pengalaman gaming, ROG Xbox Ally kompatibel dengan berbagai aksesori docking, seperti ROG Bulwark Dock. Aksesoris ini menyediakan konektivitas lengkap, seperti HDMI 2.1, USB-C, USB-A, serta eternet.

Perangkat itu juga kompatibel dengan ROG Gaming Charger Dock yang berfungsi ganda sebagai charger 65W sekaligus docking HDMI 2.0. Fleksibilitas ini memastikan perangkat dapat dengan mudah bertransformasi dari konsol handheld menjadi desktop PC atau konsol rumahan.

Secara keseluruhan, ROG Xbox Ally berhasil menggabungkan performa gaming PC yang efisien dengan kenyamanan dan user experience ala konsol Xbox.

Dengan AMD Ryzen™ Z2 A Processor yang efisien, layar 120Hz yang memukau, dan ergonomi Contoured Grips yang juara, konsol ini layak dinobatkan sebagai salah satu konsol handheld terbaik yang tersedia di Indonesia saat ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau