Advertorial

PRABU Expo 2025 Dorong Transformasi Teknologi dan Daya Saing Produk UMKM

Kompas.com - 05/11/2025, 20:09 WIB

KOMPAS.com — Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan pentingnya adopsi teknologi dalam proses produksi sebagai kunci peningkatan daya saing UMKM, baik di pasar nasional maupun global.

Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Produk Anak Bangsa Unggulan (PRABU) Expo 2025 di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

UMKM, kata Helvi, tidak boleh dibiarkan tertinggal di tengah disrupsi teknologi dan persaingan global.

“Penguatan teknologi produksi adalah langkah strategis agar produk lokal mampu bersaing dan mengambil peran lebih besar, baik di pasar dalam negeri maupun internasional,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Menurutnya, PRABU Expo 2025 menjadi ajang strategis untuk mempromosikan produk unggulan, memperluas kolaborasi bisnis, serta membuka akses terhadap dukungan pemerintah dalam peningkatan proses dan manajemen produksi.

Tema “Produk Anak Bangsa, Unggul dan Berdaya Saing” diangkat sebagai simbol kemandirian dan inovasi UMKM Indonesia.

Berdasarkan data Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM, masih terdapat 16,05 juta dari 30 juta UMKM yang menggunakan peralatan manual dan semi-manual dalam kegiatan produksinya.

“Jika kesenjangan teknologi ini tidak segera diatasi, UMKM berisiko tertinggal, apalagi di tengah derasnya produk impor murah,” kata Helvi.

Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah meluncurkan skema Kredit Investasi Padat Karya (KUR Padat Karya) dengan target penyaluran Rp 20 triliun pada 2025.

Langkah tersebut diambil untuk membantu UMKM bertransformasi menuju teknologi modern sekaligus memperluas penyerapan tenaga kerja.

Selain itu, melalui program Help Me Grow, pemerintah memfasilitasi bantuan alat dan mesin produksi bagi UMKM terpilih dengan dukungan lembaga keuangan, BUMN, dan industri besar.

“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga riset, perbankan, dan pegiat usaha adalah kunci agar UMKM tidak hanya tumbuh, tetapi juga naik kelas melalui penerapan teknologi,” ujar Wamen Helvi.

Ia menambahkan, penguatan pemasaran digital juga menjadi fokus penting. Saat ini, sebanyak 25 juta UMKM telah onboarding di platform e-commerce.

Ke depan, diharapkan tidak hanya jumlahnya meningkat, tetapi juga kualitas dan daya saing produknya.

Pada kesempatan sama, Staf Ahli Kementerian Koperasi Rulli Nuryanto menyatakan bahwa PRABU Expo bukan sekadar ajang promosi, melainkan simbol kebangkitan ekonomi rakyat berbasis kolaborasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Hal senada disampaikan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Ia menegaskan pentingnya riset terapan bagi UMKM.

“Dengan teknologi, komoditas sederhana bisa dibawa ke pasar baru. Misalnya, riset mangga harum manis yang diolah agar bisa diekspor, atau mesin ekstraksi yang mengubah komoditas menjadi bentuk bubuk atau cair sehingga lebih efisien dari sisi logistik,” ujarnya.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menambahkan bahwa penguatan UMKM harus dilakukan melalui peningkatan kapasitas, perluasan akses pasar, digitalisasi sistem pembayaran, serta percepatan onboarding digital.

Dalam rangkaian acara tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian UMKM, Bank Indonesia, dan BRIN mengenai sinergi pengembangan UMKM, khususnya dalam pembiayaan, riset, dan inovasi produksi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau