Advertorial

Lion Parcel Buka Kemitraan untuk Calon Pengusaha Logistik

Kompas.com - 07/11/2025, 12:58 WIB

KOMPAS.com – Industri jasa ekspedisi di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat seiring peningkatan tren belanja daring.

Berdasarkan laporan SIRCLO yang dipublikasikan pada Rabu (30/4/2025), belanja daring mengalami peningkatan secara tahunan pada 2024, baik dari jumlah transaksi maupun jumlah konsumen.

Rata-rata peningkatan jumlah transaksi daring mencapai 4,95 persen dan jumlah konsumen sebesar 6,8 persen.

“Hal ini mencerminkan pertumbuhan e-commerce yang cenderung stabil, terlihat dari kebiasaan konsumen yang terus memanfaatkan kanal digital untuk berbelanja,” tutur Founder dan CEO SIRCLO Brian Marshal, seperti dikutip dari laman resminya.

Peningkatan tersebut turut mendongkrak kinerja sektor logistik. Laporan “Indonesia Express Delivery Market” dari Trace Data Research pada 2024 menyebutkan bahwa perusahaan logistik di Indonesia menangani lebih dari 4,5 miliar paket dengan pertumbuhan sebesar 40 persen secara tahunan.

Laporan itu juga menyebutkan, sekitar 70 persen pengiriman ekspres di Indonesia pada 2024 berasal dari transaksi e-commerce. Pertumbuhan tersebut didorong oleh layanan pengiriman yang cepat dan tepat waktu.

Temuan Trace Data Research sejalan dengan survei Snapcart Indonesia. Dalam survei yang dirilis Senin (14/7/2025), sebanyak 74 persen responden menyebut kecepatan dan ketepatan pengiriman sebagai faktor utama dalam berbelanja daring.

Snapcart juga mencatat, biaya ongkir (74 persen), kecepatan pengiriman (64 persen), dan ketepatan waktu (60 persen) menjadi pertimbangan utama konsumen saat memilih layanan logistik di platform e-commerce.

“Secara umum, konsumen menilai ketepatan waktu pengiriman sebagai faktor penting dalam keputusan berbelanja daring,” kata Manajer Riset Snapcart Anggia, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (18/7/2025).

Buka peluang usaha logistik

Lion Parcel juga turut mencatat kinerja positif di tengah pertumbuhan tersebut. Hingga semester I 2025, volume pengiriman Lion Parcel mengalami peningkatan sekitar 40 persen secara tahunan.

Sebagai bagian dari Lion Air Group, Lion Parcel terus berinovasi dengan menghadirkan pengiriman fleksibel dan bisa dikustomisasi, harga kompetitif, sistem pelacakan real-time yang transparan, serta layanan pembayaran COD ongkir.

“Dinamika pasar yang terus berubah dan ketatnya persaingan menjadi perhatian utama. Namun, dengan inovasi yang terus digulirkan, Lion Parcel optimistis tetap menjadi pilihan utama pelanggan,” ujar Chief Sales Officer Lion Parcel Arif Wibowo seperti dikutip dari Kontan, Rabu (5/2/2025).

Untuk memperluas jangkauan bisnis, Lion parcel juga membuka program kemitraan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha di bidang pengiriman tanpa harus membangun sistem dari nol.

Melalui skema tersebut, mitra dapat berperan sebagai agen resmi atau point of sales (POS) yang melayani pelanggan di area masing-masing. Dengan modal awal sekitar Rp 10 juta, calon mitra agen Lion Parcel sudah bisa memulai bisnis dengan dukungan penuh dari brand yang telah dikenal luas di seluruh Indonesia.

Selain sistem yang mudah dijalankan, Lion Parcel menawarkan model bisnis yang kompetitif. Mitra berpotensi meraih diskon pengiriman hingga 35 persen untuk setiap jasa pengiriman barang

Menariknya, tidak ada biaya royalti yang dibebankan. Hal ini berbeda dengan sistem waralaba konvensional.

Lion Parcel juga memberikan dukungan digital menyeluruh, mulai dari aplikasi pemesanan, dashboardreal-time, hingga sistem cek resi yang terintegrasi.

Kolaborasi dengan berbagai marketplace besar, seperti Tokopedia dan Bukalapak, turut memperluas potensi pasar bagi para mitra.

Dukungan tersebut diperkuat dengan pelatihan bisnis, pendampingan intensif enam bulan pertama, serta komunitas mitra aktif di berbagai daerah.

Kisah sukses mitra dan proses bergabung

Manfaat bergabung sebagai mitra Lion Parcel dirasakan langsung oleh Lilyana Santoso. Ibu rumah tangga yang akrab disapa Lily ini mengelola dua agen Lion Parcel di Jakarta.

Dalam kisah yang dibagikan melalui situs resmi Lion Parcel, Lily bercerita bahwa dirinya sempat menutup usaha toko kue saat pandemi Covid-19. Ia kemudian mencoba peruntungan sebagai mitra Lion Parcel dan membuka agen pertama di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat.

Berkat manajemen waktu yang baik serta dukungan keluarga, ia kini mampu membuka cabang kedua di Taman Sari, Jakarta Barat.

“Bisnis ini bisa dijalankan dari rumah, asalkan disiplin dan mau belajar,” ujar Lily.

Ia menilai, dukungan sistem dan pelatihan dari Lion Parcel menjadi kunci keberhasilannya bertahan dan berkembang di tengah persaingan industri logistik yang kian ketat.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti jejak sukses para mitra seperti Lily, pendaftaran dapat dilakukan dengan mudah.

Calon mitra cukup mengunjungi laman kemitraan dengan mengeklik tautan berikut, lalu mengisi formulir pendaftaran, dan menunggu proses verifikasi maksimal 14 hari kerja.

Beberapa syarat dasar yang perlu dipenuhi antara lain adalah dokumen identitas (KTP dan NPWP), kepemilikan atau sewa tempat usaha minimal dua tahun, serta ketersediaan perangkat kerja seperti komputer, printer, dan koneksi internet stabil.

Setelah disetujui, mitra akan mendapat pelatihan sistem digital Genesis dan perlengkapan promosi sebagai identitas resmi agen Lion Parcel.

Dengan semua kemudahan dan dukungan yang ditawarkan, bergabung menjadi mitra Lion Parcel bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk membangun bisnis di sektor logistik.

Belum lagi dengan peluang pasar yang terus berkembang, sistem yang terintegrasi, serta dukungan brand yang kuat, kemitraan ini semakin menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin meraih penghasilan stabil dan berkelanjutan.

Informasi lebih lengkap mengenai kemitraan Lion Parcel dapat diakses melalui situs resmi perusahaan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau