Kabar imipas

Kemenimipas Optimalkan Aset Negara di Nusakambangan untuk Dukung Ketahanan Pangan

Kompas.com - 08/11/2025, 15:04 WIB

KOMPAS.com – Biro Barang Milik Negara (BMN) Sekretariat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) melakukan pemantauan aset negara di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2025).

Kegiatan itu difokuskan pada optimalisasi pemanfaatan lahan BMN untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus mengaktifkan lahan tidak terpakai (idle land) melalui pemberdayaan warga binaan.

Kepala Biro BMN Kemenimipas Jayanta Surbakti mengatakan bahwa Nusakambangan dijadikan proyek percontohan (pilot project) untuk mengubah lahan tidur menjadi area produktif yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial.

“Kegiatan ini sangat strategis karena hasilnya akan menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan lahan-lahan idle di lingkungan Kemenimipas. Dengan demikian, Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya dapat meniru model pengelolaan aset ini,” ujar Jayanta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, tim Biro BMN meninjau sejumlah lokasi strategis di Pulau Nusakambangan. Di antaranya peternakan sapi di Pusat Agribisnis Terpadu (PAT) Farm Nusakambangan, budi daya udang vaname di Lapas Pasir Putih, serta peternakan domba Garut di Lapas Kembang Kuning.

Kabiro BMN juga meninjau Lapas Terbuka Nusakambangan yang kini menjalankan berbagai program usaha produktif, seperti peternakan bebek petelur, ayam petelur, pertanian padi, dan budi daya ikan air tawar.

Program-program tersebut dirancang untuk memberdayakan warga binaan sekaligus menghasilkan produk pangan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Jayanta menegaskan pentingnya sinergi antar-unit di lingkungan Kemenimipas serta kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain, termasuk pemerintah daerah.

“Sinergi menjadi hal penting agar aset BMN Kemenimipas dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak hanya untuk mendukung fungsi utama, tetapi juga program prioritas pemerintah seperti ketahanan pangan,” jelas dia.

Jayanta menambahkan, upaya optimalisasi lahan memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan agar dapat menjadi model nasional pengelolaan aset produktif berbasis pemberdayaan.

Untuk memperkuat akuntabilitas dan transparansi, Biro BMN tengah mengembangkan aplikasi digital “STAR-BMN” yang berfungsi sebagai alat pemantauan, pengawasan, dan pengendalian pemanfaatan aset negara secara real-time.

Melalui aplikasi itu, seluruh data aset Kemenimipas dapat diakses secara terintegrasi sehingga proses pengelolaan menjadi lebih tertib, efisien, dan bernilai guna tinggi.

“Kami berkomitmen memastikan seluruh aset negara di lingkungan Kemenimipas dikelola dengan prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan bernilai guna tinggi,” tegas Jayanta.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau