KOMPAS.com – Biro Barang Milik Negara (BMN) Sekretariat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) melakukan pemantauan aset negara di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2025).
Kegiatan itu difokuskan pada optimalisasi pemanfaatan lahan BMN untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus mengaktifkan lahan tidak terpakai (idle land) melalui pemberdayaan warga binaan.
Kepala Biro BMN Kemenimipas Jayanta Surbakti mengatakan bahwa Nusakambangan dijadikan proyek percontohan (pilot project) untuk mengubah lahan tidur menjadi area produktif yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial.
“Kegiatan ini sangat strategis karena hasilnya akan menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan lahan-lahan idle di lingkungan Kemenimipas. Dengan demikian, Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya dapat meniru model pengelolaan aset ini,” ujar Jayanta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, tim Biro BMN meninjau sejumlah lokasi strategis di Pulau Nusakambangan. Di antaranya peternakan sapi di Pusat Agribisnis Terpadu (PAT) Farm Nusakambangan, budi daya udang vaname di Lapas Pasir Putih, serta peternakan domba Garut di Lapas Kembang Kuning.
Kabiro BMN juga meninjau Lapas Terbuka Nusakambangan yang kini menjalankan berbagai program usaha produktif, seperti peternakan bebek petelur, ayam petelur, pertanian padi, dan budi daya ikan air tawar.
Program-program tersebut dirancang untuk memberdayakan warga binaan sekaligus menghasilkan produk pangan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Jayanta menegaskan pentingnya sinergi antar-unit di lingkungan Kemenimipas serta kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain, termasuk pemerintah daerah.
“Sinergi menjadi hal penting agar aset BMN Kemenimipas dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak hanya untuk mendukung fungsi utama, tetapi juga program prioritas pemerintah seperti ketahanan pangan,” jelas dia.
Jayanta menambahkan, upaya optimalisasi lahan memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan agar dapat menjadi model nasional pengelolaan aset produktif berbasis pemberdayaan.
Untuk memperkuat akuntabilitas dan transparansi, Biro BMN tengah mengembangkan aplikasi digital “STAR-BMN” yang berfungsi sebagai alat pemantauan, pengawasan, dan pengendalian pemanfaatan aset negara secara real-time.
Melalui aplikasi itu, seluruh data aset Kemenimipas dapat diakses secara terintegrasi sehingga proses pengelolaan menjadi lebih tertib, efisien, dan bernilai guna tinggi.
“Kami berkomitmen memastikan seluruh aset negara di lingkungan Kemenimipas dikelola dengan prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan bernilai guna tinggi,” tegas Jayanta.