KOMPAS.com – Bank BJB menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bertema “Sinergi Tugas Bidang Literasi Keuangan dan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah” di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Kerja sama strategis itu menjadi langkah penting Bank BJB dalam memperkuat peran lembaga keuangan regional terhadap kesejahteraan dan profesionalisme guru di seluruh Indonesia.
Selain memperkuat kemitraan dengan pemerintah pusat, MoU tersebut juga menegaskan kontribusi Bank BJB sebagai agen pembangunan daerah yang proaktif di sektor pendidikan.
MoU ditandatangani oleh Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin dan Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen RI Ir Suharti, MA, PhD.
Sejumlah pimpinan Bank BJB turut hadir, antara lain Direktur Konsumer dan Ritel Nunung Suhartini, Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumer Maman Rukmana, Pemimpin Divisi Institutional & Wholesale Banking Hindun Herdiyani, Pemimpin Divisi Kredit Konsumer Joko Hartono Kalisman, Pemimpin Divisi Kredit Ritel Rudy Purwadhi, serta Chief Executive Officer (CEO) Regional 2 Mohammad Mufti.
Kehadiran jajaran pimpinan tersebut mencerminkan komitmen kuat Bank BJB dalam memperluas kerja sama lintas sektor, khususnya yang berkaitan langsung dengan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.
Penyaluran tunjangan guru lebih tepat waktu dan transparan
Pada kerja sama tersebut, Bank BJB akan berperan sebagai mitra strategis pemerintah untuk menyalurkan Tunjangan Profesi Guru bagi aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN secara tepat waktu, transparan, dan akuntabel.
Upaya itu diharapkan dapat memperkuat tata kelola keuangan dan memastikan kesejahteraan guru terjaga secara berkelanjutan.
Tak hanya penyaluran dana, Bank BJB juga memberikan dukungan jangka panjang pada aspek literasi keuangan yang beririsan dengan agenda transformasi digital pemerintah.
Guru di berbagai daerah akan mendapatkan edukasi keuangan yang disusun agar membantu mereka lebih cermat dalam mengelola keuangan, baik pribadi maupun rumah tangga. Kerja sama itu
Bank BJB sendiri memiliki berbagai inovasi layanan digital, seperti digital banking dan sistem pembayaran terintegrasi, untuk memudahkan tenaga pendidik mengakses layanan keuangan modern secara cepat dan aman.
Sejak 2012, Bank BJB telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dalam penyaluran Tunjangan Profesi Guru. Nilai penyaluran pun terus meningkat setiap tahun.
Hal tersebut menunjukkan konsistensi Bank BJB dalam mendukung efisiensi keuangan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pendidikan.
Bank BJB juga terus memperluas jaringan layanan untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan teknologi digital, proses administrasi dan penyaluran dana kini dapat dilakukan lebih cepat, mudah, dan lebih aman.
Sebagai bagian dari komitmen memperkuat kualitas guru, Bank BJB menyediakan beragam produk dan layanan keuangan yang dirancang khusus untuk tenaga pendidik.
Beberapa di antaranya adalah layanan perbankan digital, fasilitas kredit konsumtif dengan bunga kompetitif, serta program literasi finansial yang terintegrasi dengan platform pendidikan.
Melalui sinergi yang terjalin, Bank BJB dan Kemendikdasmen sepakat mendorong kemitraan jangka panjang dalam berbagai program peningkatan mutu pendidikan nasional.
Sebab, Bank BJB memandang guru sebagai pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) sehingga peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan mereka menjadi bagian dari visi perusahaan.
Kolaborasi tersebut diyakini akan memberikan dampak positif bagi ekosistem pendidikan nasional.
Dengan penguatan tata kelola keuangan, peningkatan literasi finansial, serta perluasan akses layanan digital, Bank BJB berharap, kemitraan dengan Kemendikdasmen dapat menjadi fondasi bagi transformasi pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Bank BJB pun menegaskan bahwa dukungan terhadap guru bukan sekadar program jangka pendek, melainkan bagian dari perjalanan panjang perusahaan dalam mendorong peningkatan kualitas SDM Indonesia melalui penguatan sektor pendidikan.