KOMPAS.com – Monash University Indonesia membuka peluang luas bagi calon cendekiawan Indonesia untuk meraih pendidikan berstandar internasional melalui Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pendaftaran beasiswa LPDP untuk Batch 2 telah dibuka, berlangsung mulai 30 Juni hingga 31 Juli 2025.
Sebagai bagian dari Monash University, yang berada di peringkat ke-36 dunia versi QS World University Rankings 2026, kampus ini menawarkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal. Monash University Indonesia berkomitmen mencetak generasi pemimpin dan inovator yang siap menghadapi berbagai tantangan global.
Para pendaftar beasiswa LPDP dapat memilih berbagai program Magister strategis di Monash University Indonesia. Program studi yang ditawarkan mencakup Business Innovation, Data Science, Public Policy and Management, Urban Design, serta program terbaru Master of Sustainability.
Seluruh program tersebut telah memenuhi syarat pendanaan LPDP. Hal ini bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada pelajar berbakat di seluruh Indonesia tanpa perlu meninggalkan jaringan keluarga atau profesional mereka.
Kolaborasi itu turut mendukung keberagaman penerima beasiswa LPDP melalui semua jalur yang tersedia. Jalur-jalur tersebut adalah “Reguler” bagi kandidat dengan prestasi akademik dan kepemimpinan yang menonjol.
Selain itu, terdapat jalur “Targeted” yang dirancang khusus untuk aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI, dan Polri guna memperdalam keahlian demi kemajuan pelayanan publik.
Monash University Indonesia juga menyambut pendaftar dari jalur “Afirmasi” yang bertujuan memperluas akses pendidikan bagi mahasiswa dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Ekspansi global dan dukungan komunitas
Monash University Indonesia tidak hanya fokus pada kurikulum lokal, namun juga konsisten memberikan paparan global kepada mahasiswanya. Melalui Global Mobility Program, penerima LPDP dapat mengikuti pengalaman internasional jangka pendek.
Program-program tersebut mencakup Monash Innovation Guarantee-Postgraduate (MIG-P), Australia Leadership Program, serta Global Immersion Units. Inisiatif ini memungkinkan mahasiswa membangun jaringan global, memahami budaya lain, sekaligus mengembangkan keterampilan yang sangat bernilai di pasar kerja internasional.
Monash University Indonesia juga proaktif mendukung calon penerima beasiswa LPDP melalui inisiatif Nurture Programme. Bekerja sama dengan Yayasan Mata Garuda, program ini menyediakan bimbingan komprehensif, mulai dari panduan aplikasi Monash hingga lokakarya persiapan wawancara dan penulisan esai.
Mentoring akademik dalam program ini membantu menyederhanakan proses aplikasi. Di saat yang sama, program ini turut membangun komunitas pendukung yang saling berbagi motivasi dan wawasan praktis.
Lingkungan belajar di Monash University Indonesia dirancang untuk mendorong pertumbuhan holistik dan pemikiran kritis. Mahasiswa didorong untuk berkolaborasi lintas disiplin dan menghadapi tantangan nyata melalui pembelajaran berbasis proyek.
Penerima beasiswa LPDP di Monash University Indonesia secara konsisten menunjukkan kepemimpinan, ketangguhan, dan rasa tanggung jawab sosial yang kuat. Hal ini menunjukkan sinergi kuat antara dukungan LPDP dan pendekatan pendidikan khas Monash University.
Pro Vice-Chancellor dan Presiden Monash University Indonesia Profesor Matthew Nicholson menegaskan pentingnya kerja sama itu. Kolaborasi tersebut mencerminkan visi bersama untuk memperluas akses terhadap pendidikan transformatif dan peluang global bagi talenta Indonesia.
“Kami percaya bahwa dengan membekali para cendekiawan Indonesia dengan pengetahuan maju, keterampilan praktis, dan perspektif internasional, kami membantu membentuk generasi yang siap memimpin dan berinovasi di dunia yang terus berubah,” ujar Professor Nicholson.
Ia menyambut semua pelamar LPDP untuk bergabung dengan komunitas akademik Monash.
Kisah inspiratif penerima beasiswa
Komitmen Monash University Indonesia terhadap pengembangan talenta Indonesia tecermin dalam pengalaman nyata para penerima beasiswa. Kisah-kisah inspiratif dari mahasiswa dan alumni menunjukkan dampak signifikan dari kolaborasi ini.
Leidena Sekar Negari, seorang penerima beasiswa LPDP di program Master of Public Policy and Management, merasakan betul manfaatnya. Ia mengatakan bahwa belajar di Monash telah memberinya pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan praktis.
Leidena juga mengatakan lingkungan belajar yang kolaboratif membantunya tumbuh dan meraih pencapaian. Pencapaian tersebut termasuk penghargaan di bidang kehumasan (PR) di tingkat ASEAN.
Pengalaman positif serupa juga dirasakan oleh Akhmad Fauzi Nurulhamzah, LPDP awardee yang memilih transfer ke Monash University Indonesia. Kampus ini dinilainya sangat inklusif dengan fasilitas yang memadai bagi semua mahasiswa, termasuk dirinya sebagai pengguna kursi roda.
Fauzi menyebut dosen dan staf profesional di Monash sangat peduli dan memahami kebutuhan setiap individu. Lingkungan yang tidak diskriminatif didukung oleh classmates yang open minded dan layanan pendukung seperti konseling hingga bimbingan akademik.
Sinergi antara Monash University Indonesia dan LPDP menjadi fondasi bagi lahirnya generasi pemimpin visioner. Kolaborasi ini menegaskan komitmen bersama untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih inovatif, inklusif, dan berdaya saing di kancah dunia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Beasiswa LPDP di Monash University Indonesia, Anda dapat mengunjungi tautan ini.