KOMPAS.com — Di tengah perjuangan berat melawan penyakit kritis, dua anak di Jakarta mendapatkan kesempatan merasakan kebahagiaan yang telah lama mereka impikan.
Melalui kolaborasi antara siswa BINUS SCHOOL Simprug dan Make-A-Wish® Indonesia, harapan mereka diwujudkan melalui rangkaian kegiatan berbasis empati dan kepedulian sosial.
Inisiatif itu merupakan bagian dari program donasi hasil pertunjukan sekolah Unravelled yang digelar pada Mei 2025. Dana yang terkumpul dialokasikan untuk mewujudkan dua harapan berbeda dari anak-anak yang tengah berjuang menghadapi gagal ginjal kronis dan leukemia.
Salah satu anak yang berkesempatan diwujudkan harapannya memiliki impian sederhana, tetapi penuh makna, yakni menjadi dokter hewan.
Sementara itu, anak lainnya berharap mendapatkan pengalaman berbelanja sepuasnya di toko kecantikan, Sociolla. Aktivitas ini membuatnya merasa kembali seperti anak-anak seusianya.
Kedua harapan tersebut berhasil diwujudkan pada Kamis (13/11/2025) dan Jumat (14/11/2025). Momen penuh sukacita ini pun berhasil menghadirkan kekuatan baru bagi mereka dalam menjalani proses pengobatan.
Siswa BINUS SCHOOL Simprug dan Make-A-Wish® Indonesia berkolaborasi mewujudkan harapa dua anak yang berjuang melawan penyakit kritis sekaligus menumbuhkan empati para siswa.Perwakilan siswa BINUS SCHOOL Simprug Mina menjelaskan, kegiatan tersebut memberikan pelajaran berharga bagi para siswa mengenai arti kepedulian dan aksi nyata.
“Kami belajar bahwa empati bukan hanya memahami perasaan orang lain, melainkan juga melakukan tindakan nyata. Melihat kebahagiaan teman-teman yang sedang berjuang pada saat harapannya terwujud membuat kami sadar bahwa kebaikan sekecil apa pun bisa membawa dampak besar,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/11/2025).
Mina berharap, semangat berbagi itu terus tumbuh tidak hanya di sekolah, tetapi juga di masyarakat luas.
Kolaborasi antara BINUS SCHOOL Simprug dan Make-A-Wish® Indonesia tidak hanya memberi kebahagiaan bagi anak-anak, tetapi juga menjadi media pembelajaran sosial bagi siswa dalam mengamalkan nilai Binusian.
Melalui kegiatan tersebut, para siswa diajak untuk berperan aktif dalam membawa perubahan positif serta menanamkan nilai creativity, activity, service (CAS) yang menjadi bagian dari kurikulum mereka.
Sementara bagi anak-anak yang harapannya diwujudkan, pengalaman itu dapat menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendiri. Dukungan komunitas dan organisasi sosial memberikan kekuatan emosional yang penting di tengah proses pengobatan yang panjang.