Advertorial

Wali Kota Kediri Edukasi Siswa SD Soal Manfaat Ikan lewat Gemarikan Goes to School

Kompas.com - 22/11/2025, 19:44 WIB

KOMPAS.com – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengunjungi SDN Singonegaran 1 di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (20/11/2025). Kunjungan tersebut bertujuan untuk menggencarkan program Gemarikan Goes to School.

Program Gemarikan Goes to School menjadi langkah nyata Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dalam mendorong kebiasaan makan ikan di kalangan pelajar sekolah dasar.

Melalui edukasi langsung, anak-anak dikenalkan manfaat gizi ikan serta dibangun kesadarannya sejak dini tentang manfaat konsumsi protein hewani yang sehat dan terjangkau.

Kehadiran Mbak Wali, sapaan akrab Vinanda Prameswati, semakin menegaskan komitmen Pemkot dalam meningkatkan angka gemar makan ikan di Kota Kediri.

Dalam kegiatan tersebut, siswa diajak memahami bahwa ikan merupakan sumber protein bernutrisi tinggi, mudah didapat, dan terjangkau harganya.

Acara juga dirangkai dengan makan ikan bersama dan demo memasak untuk memperkenalkan variasi olahan ikan. Suasana berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta.

Ikan kaya vitamin dan omega-3

Mbak Wali menuturkan, ikan mengandung vitamin, protein, dan omega-3. Nutrisi ini sangat baik untuk perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendukung perkembangan fisik.

Agar anak terbiasa mengonsumsi makanan tersebut, keterlibatan orangtua diperlukan.

“Orangtua bisa memasukkan ikan dalam menu harian anak,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (22/11/2025).

Terkait program, Mbak Wali mengatakan bahwa Gemarikan Goes to School menjadi salah satu langkah untuk menyosialisasikan konsumsi makanan bergizi, khususnya ikan. Hal ini mengingat bahwa Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan sumber daya ikan yang melimpah.

"Harapan saya, mulai besok para orangtua bisa membuatkan makanan berbahan dasar ikan. Jenis ikan juga beragam. Sebagai negara maritim, penting bagi kita untuk memanfaatkan kekayaan ikan ini," imbuhnya.

Ia berpesan kepada anak-anak untuk tidak lupa makan ikan karena selain bergizi, juga dapat meningkatkan kecerdasan. Pesan ini diharapkan dapat melekat dan menjadi kebiasaan baik bagi para siswa.

Target indeks konsumsi 50 persen

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Un Ahmad Nurdin menjelaskan, program Gemarikan Goes to School secara khusus menyasar siswa SD karena tren konsumsi makanan cepat saji semakin meningkat di kalangan mereka.

Melalui Gemarikan Goes to School, pemerintah ingin memperbaiki kebiasaan makan anak serta meningkatkan capaian angka gemar makan ikan di Kota Kediri. Saat ini, indeks konsumsi ikan masih berada di angka 40,45 persen dan diharapkan dapat naik hingga menyentuh target 50 persen.

Dalam kegiatan tersebut, 99 siswa SDN Singonegaran 1 masing-masing mendapatkan paket olahan ikan berisi abon lele, abon patin, dan keripik kulit patin. Paket tersebut diberikan untuk mengenalkan variasi produk olahan ikan serta membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan bergizi.

"Saya berharap, orangtua terus menghadirkan menu ikan di rumah, mengingat manfaatnya sangat baik untuk tumbuh kembang, terutama perkembangan otak," jelasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Lurah Singonegaran Fanni Eryanto, Kepala SDN Singonegaran 1 Mar'atus Sholikhah, para guru, serta siswa SDN Singonegaran 1.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau