Advertorial

Pemprov Jakarta, Inotek, dan Starbucks Indonesia Luncurkan Program KRING untuk Dukung 100 UMKM Kopi

Kompas.com - 28/11/2025, 18:20 WIB

KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) dan PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia) resmi meluncurkan Program Kelas UMKM: Growing and Upscaling (KRING).

Inisiatif tersebut dirancang untuk memberdayakan 100 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang kopi agar lebih siap mengadopsi teknologi digital, meningkatkan kualitas usaha, serta masuk ke ekosistem ekonomi formal kota.

Khususnya menyasar para pelaku usaha kopi yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan Jakarta, tetapi masih banyak beroperasi secara informal dan menghadapi keterbatasan akses permodalan, perizinan, serta sistem digitalisasi keuangan.

Peluncuran program yang berlangsung di Jakarta Creative Hub, Senin (24/11/2025), itu sekaligus menandai dimulainya program pelatihan intensif yang menggabungkan lokakarya interaktif, sesi praktik, hingga pendampingan individu.

Dukungan dari pelatihan hingga akses pembiayaan

Program KRING memberikan pembekalan seputar manajemen keuangan, penyajian produk, higienitas, penggunaan kemasan berkelanjutan, serta integrasi QRIS untuk pembayaran digital.

Peserta juga mendapatkan akses ke pembiayaan mikro untuk membantu pengembangan usaha.

Pelatihan akan berlangsung dalam tiga gelombang. Setiap peserta menerima starter kit berisi buku panduan usaha, perlengkapan kebersihan dan keamanan pangan, serta kemasan ramah lingkungan untuk mendukung operasional yang lebih aman dan berkelanjutan.

Inotek turut memberikan pendampingan mingguan, termasuk pengenalan digitalisasi usaha, agar pengetahuan yang diperoleh dapat langsung diterapkan pada kegiatan bisnis sehari-hari.

Sementara itu, Starbucks Indonesia berkontribusi dalam penyusunan materi serta fasilitasi pembelajaran bagi para peserta.

Kolaborasi untuk ekosistem kopi yang lebih inklusif

Chief Operating Officer (COO) PT Sari Coffee Indonesia Liryawati mengatakan, pelaku UMKM kopi memegang peran penting dalam hubungan antara produsen dan konsumen di Jakarta.

“Kopi menghubungkan banyak orang dan hubungan itu dimulai dari mereka yang menyajikannya setiap hari,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/11/2025).

Melalui KRING, imbuh Liryawati, pihaknya bangga dapat berbagi keahlian dalam layanan pelanggan, kualitas, dan keberlanjutan untuk membantu para pelaku UMKM kopi di Jakarta membangun usaha yang lebih tangguh.

Dewan Pembina Yayasan Inotek Sachin Gopalan menambahkan bahwa inovasi tidak hanya milik perusahaan besar.

“Inovasi juga lahir di gelas kopi yang diseduh setiap pagi. Melalui KRING, kami ingin menghadirkan keterampilan baru, mulai dari peningkatan kualitas produk, kebersihan, pelayanan, literasi keuangan, hingga adopsi digital,” katanya.

Untuk diketahui, peluncuran KRING menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PT Sari Coffee Indonesia dalam mendukung ekosistem kopi Indonesia.

Selain investasi hulu melalui Farmer Support Center di Sumatera Utara, perusahaan juga terus memperluas program pengembangan komunitas, pelatihan, kewirausahaan, dan inklusi ekonomi di sektor kopi.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga inovasi, program KRING diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha kopi untuk berkembang, masuk ke pasar formal, serta berkontribusi pada ekonomi kota secara lebih inklusif.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau