KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan 600 kilogram pakaian layak pakai melalui program Reduce, Re-love, Restyle (RE3). Program ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan yang mengusung prinsip People, Planet, Profit (3P).
Melalui program tersebut, Insan PNM–sebutan bagi karyawan PNM—turut berkontribusi dalam memperpanjang siklus hidup pakaian sekaligus menghadirkan manfaat sosial langsung bagi masyarakat yang membutuhkan.
Nantinya, pakaian yang dihasilkan dari aksi RE3 akan disalurkan ke warga Kampung Nelayan Cililitan, Yayasan ODGJ Al Fajar Berseri Bekasi, Gubug Ngaji Bantar Gerbang, hingga Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Melalui penyaluran tersebut, PNM menyaksikan bagaimana pakaian yang sebelumnya hanya tersimpan, kembali memiliki makna baru bagi para penerima.
Sekretaris Perusahaan PNM Dodot Patria Ary menyampaikan, program RE3 merupakan refleksi budaya kepedulian yang tumbuh di lingkungan PNM dan terus diarahkan agar memberi dampak nyata.
Melalui program tersebut, PNM menghadirkan kepedulian bagi mereka yang membutuhkan. Program ini diharapkan tidak hanya menghangatkan, tetapi juga menumbuhkan harapan bagi penerima.
“Semoga program ini dapat mendorong kesadaran untuk menjaga bumi dan memperkuat nilai ekonomi yang berkelanjutan," ujar Dodot dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/11/2025).
Salah satu penerima manfaat, Ratna Wiyah, mengungkapkan bahwa pakaian yang diterimanya sangat membantu kebutuhan keluarganya sehari-hari. Ia mengaku terharu karena bantuan tersebut datang dalam kondisi layak dan masih sangat baik digunakan.
“Terima kasih banyak, sekarang saya dapat kerudung dan baju-baju yang bagus. Ini sangat membantu kami,” ujar Ratna.
Penerima bantuan PNM. Hal serupa disampaikan Wargini. Ia merasa bersyukur atas perhatian yang diterimanya.
“Terima kasih PNM karena sudah membantu orang-orang kurang mampu seperti saya. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ujar Wargini.
Dari sisi lingkungan, Program RE3 juga menjadi langkah nyata PNM dalam mendukung pengurangan limbah tekstil dan mendorong praktik ekonomi sirkular.
Melalui konsep re-love dan restyle, pakaian yang sebelumnya berpotensi menjadi limbah kini kembali memiliki nilai guna. Ini sekaligus membantu mengurangi beban lingkungan dari konsumsi fesyen berlebih.
Selain memberi dampak sosial dan lingkungan, implementasi program ini turut melibatkan nasabah PNM yang memiliki usaha binatu dalam proses pencucian, penyortiran, dan pengemasan pakaian.
Dengan demikian, program tersebut dapat membuka peluang ekonomi tambahan dan memperkuat ekosistem usaha ultramikro berbasis keberlanjutan.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, PNM terus menghadirkan program yang menjangkau, merangkul, dan menguatkan masyarakat, khususnya mereka yang berada di lapisan paling rentan.
PNM percaya bahwa setiap perjuangan layak untuk ditemani, dan setiap langkah kecil yang diulurkan bersama dapat menjadi awal dari kehidupan yang lebih bermakna dan berdaya.