Kabar imipas

Tinjau Lapas Terbuka Kendal, Menteri Imipas Berkomitmen Ubah Lahan Idle Jadi Produktif

Kompas.com - 02/12/2025, 18:16 WIB

KOMPAS.com — Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melaksanakan kunjungan kerja ke Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal, Selasa (2/12/2025).

Pada kesempatan itu, Menteri Imipas meninjau langsung pelaksanaan program ketahanan pangan yang menjadi bagian dari pembinaan kemandirian warga binaan.

Didampingi oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, ia turut meninjau Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE).

Peninjauan tersebut merupakan tindak lanjut terkait dengan temuan lahan idle yang dimiliki oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas).

Agus berkomitmen untuk mengolah lahan kosong tersebut menjadi lahan produktif yang bermanfaat bagi warga binaan.

Ia berharap, lahan tersebut dapat digunakan sebagai sumber daya pendukung program ketahanan pangan nasional, seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Kami bersama tim berusaha mengelola lahan di Kendal seluas sekitar 100 hektare. Nanti, kami bangun dan jadikan tempat pelatihan dan kerja bagi warga binaan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/11/2025).

Agus mengamati setiap sarana yang terdapat di Lapas Terbuka Kendal sekaligus mendengar penjelasan dari Pendiri Rejofarm Integrated Farming Dimas Christy Kusuma Putra.

Sebagai informasi, Rejofarm Integrated Farming merupakan pihak ketiga yang membantu mengembangkan beragam pembudidayaan pertanian, perkebunan, dan perikanan di Lapas Kendal.

Beberapa sarana yang ditinjau oleh Menteri Agus adalah kandang kambing, ayam, sapi, dekomposer, melon greenhouse, kolam ikan tawar, dan tambak ikan bandeng.

Pada kesempatan tersebut, Ia turut menebar benih ikan dan memberikan arahan mengenai tata kelola yang lebih efisien, termasuk pemanfaatan hasil panen untuk mendukung kebutuhan pangan dan penguatan program kemandirian.

Agus menekankan pentingnya optimalisasi lahan yang dimiliki lapas sebagai bagian dari kontribusi Kemenimipas terhadap program ketahanan pangan nasional.

Ia juga meminta jajaran agar memastikan kegiatan pembinaan menghasilkan keterampilan yang dapat dimanfaatkan warga binaan setelah kembali ke masyarakat.

“Ini adalah suatu upaya dari kami untuk memanfaatkan lahan secara optimal, bisa melatih warga binaan sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman dan mudah-mudahan, ada pendapatan nanti untuk bekal kembali ke masyarakat, sekaligus juga bisa berkontribusi menggerakkan ekonomi di Kabupaten Kendal,” terangnya.

Kunjungan kerja tersebut menjadi bagian dari upaya Kemenimipas memperkuat transformasi pembinaan, meningkatkan produktivitas lahan, dan mendorong kemandirian warga binaan melalui program ketahanan pangan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau